B-CHANNEL, KOTA BOGOR– Dinas Lingkungan (DLH) Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Potong Hewan (RPH). Itu dilakukan menyusul adanya aduan warga Perumahan Bogor View 2 soal bau tak sedap yang diduga berasal dari limbah magot.
“Alasan kami melakukan sidak karena ada keluhan warga, juga memastikan masih ada atau tidaknya bau di area RPH. Ketika saya datang, bau sudah tidak ada lagi. Dan banyak juga hewan persiapan untuk kurban,”kata Kabid Pengawasan Dan Penegakan Hukum Lingkungan DLH, Daden Hidayat, usai melaksanakan sidak, kepada bogorchannel.id, Selasa (28/07/20).
Lanjut Deden mengatakan, selain sudah tidak ada bau yang menyengat berdasarkan laporan warga, juga keberadaan budidaya magot pun juga sudah tidak ada di lokasi RPH.
Daden berkilah, bahwa ketika dia datang, limbah magot itu sudah tidak ada. Kata Daden limbah magot sudah diangkut.
“Itulah alasan mengapa bau busuk sudah tidak ada lagi,”ujarnya.
Kabid pun berjanji akan melakukan peninjauan kembali pada satu minggu yang akan datang. Meski warga sudah mendesak, agar DLH juga turut memberikan sanksi. Daden mengaku, DLH hanya bisa memberikan sanksi administrasi.
“Berdasarkan peraturan daerah maka sanksinya adalah pemberhentian usaha. Tapi kan mereka mau pindah. Tadi saya juga sudah memberikan teguran,”jelas Daden.
Sebelumnya, lantaran lambannya penanganan limbah kotoran sapi dan magot membuat warga Perumahan Bogor View 2 geram. Kekesalan warga ini pun berbuntut desakan agar Walikota Bogor Bima Arya mencopot Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (Kadis DKPP) Anas S Rasmana.
“Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian telah gagal memberikan solusi.Warga tidak meminta muluk-muluk. Kami hanya meminta agar bau busuk yang dicium warga setiap harinya bisa dicarikan solusi.Tapi yang ada kepala DKPP lamban dalam memberikan solusi,”ujar Banggua Togu Tambunan warga Bogor View 2.
Reporter: Febri DM
No comment