Sudah 5 Tahun Polisi Belum Ungkap Pelaku Pembunuhan Noven Siswi SMK di Bogor


BOGORCHANNEL.ID– Kasus kematian Vina dan Eki di Cirebon Jawa Barat yang mencuat kembali dan viral baru baru ini di jagat Maya menghebohkan khalayak umum. Betapa tidak, kasus pembunuhan delapan tahun yang lalu sejak Agustus 2016 silam dimana Vina bersama Eki kekasihnya harus tewas dengan tragis diduga dibunuh juga diperkosa oleh sekelompok gank motor. Para pelakunya adalah merupakan teman sekumpulan korban. Dari sembilan pelaku, tiga diantaranya masih buron alias DPO. Namun terbaru ini 1 dari tiga pelaku yang buron telah berhasil ditangkap jajaran Polres Cirebon yakni bernama Pegi alis Egi di Bandung. Pegi diduga merupakan otak dari pembunuhan sadis tersebut.

Dari kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon tersebut, lantas mengingatkan dimana ada kasus pembunuhan Siswi SMK di Bogor Kota Jawa Barat yang masih misterius. Kasus lima tahun yang lalu sejak 2019 silam, sampai hari ini pelakunya belum juga ditangkap pihak kepolisian Polresta Bogor Kota, upaya sudah dilakukan, namun hasil nihil diungkap. Padahal, pelaku sendiri sudah teridentifikasi jelas, hal itu terungkap dari video CCTV yang sudah beredar luas.

Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), seorang siswi SMK di Bogor, gadis belia menjadi korban pembunuhan. Korban ditikam oleh seseorang lelaki remaja, terjadi di jalan Riau, belakang Terminal  Baranangsiang. Kejadian pada tanggal 8 Januari 2019 silam, namun sampai hari ini kasusnya masih menyisakan misteri.

Orang tua korban merasa kecewa dan mengaku tidak ada ketidakjelasan dalam proses penyelidikan pihak kepolisian atas kasus yang dialami putrinya tersebut.

Kekecewaan itu diungkapkan Yohanes Bosco Wijanarko, ayah Yubelia Noven (Korban) atas kurangnya perkembangan dalam penyelidikan kasus pembunuhan putrinya selama lima tahun empat bulan terakhir ini.

“Saya merasa frustrasi karena tidak ada perkembangan dalam kasus ini selama lima tahun terakhir,” kata Yohanes Bosco Wijanarko, kepada media belum lama ini.

Yohanes menyatakan bahwa ada kejanggalan dalam proses penyelidikan, meskipun pelaku tercatat secara jelas dalam rekaman CCTV.

“Saya merasa ada yang aneh karena pelaku terlihat dengan jelas dalam rekaman CCTV yang beredar di YouTube,” katanya.

Dia juga merasa heran bahwa kasus ini masih belum terpecahkan, terutama karena beberapa saksi telah mengidentifikasi pelaku.

“Yang lebih mengherankan lagi, sepertinya kasus ini diabaikan atau ditutup-tutupi. Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami,” tambahnya.

Pihak sekolah juga dinilai Yohanes telah menjauh dan tidak memberikan dukungan kepada keluarga setelah kejadian tersebut.

“Kami meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk mengambil langkah tegas dalam mengungkap pelaku pembunuhan anak kami dan memberikan hukuman yang setimpal,” tegasnya.

Sementara itu, ibu Yubelia, Kornelia Lucia Fitri Sasta R, juga merasa kecewa dengan kurangnya dukungan dari pihak sekolah setelah kehilangan anaknya

“Semenjak kejadian itu, sekolah tidak memberikan dukungan atau bantuan apa pun. Mereka sama sekali tidak membantu kami dalam mencari solusi untuk menyelesaikan kasus ini dengan cepat,” ungkap Kornelia.

***/Risky

Comments are disabled.