BOGORCHANNEL.ID – Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur kembali digelar oleh warga Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Minggu (7/7/2024) kemarin.
Sidekah Bumi ini merupakan tradisi masyarakat di Lembur Sawah sejak puluhan tahun lalu, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan hasil panen yang melimpah ruah.
“Sampurasun, mangga kalebet, linggih,” adalah seorang wanita mengenakan kebaya saat wisatawan datang, untuk melihat prosesi Sidekah Bumi Lembur Sawah dan Festival Jajanan Lembur.
Rangkaian prosesi ini berlangsung di tengah sejuknya udara pagi yang mengalir di antara pepohonan besar, membuat Lembur Sawah terasa asri lagi memesona.
Menggunakan pakaian adat sunda. Dongdang-dongdang (alat pikul dari bambu berbentuk segi empat seperti tempat tidur) yang berisi hasil bumi yang dibawa oleh setiap warga dari masing-masing RT dan RW disusun memanjang, kemudian diarak ke depan pintu masuk dan dibagikan kepada warga secara cuma-cuma.
Sebelum dimulai, lebih dahulu dilakukan prosesi doa bersama serta tradisi kesenian. Selanjutnya, Dongdang diarak yang didahului oleh pikulan selongsong bambu berisi air yang di bawahnya digantungkan padi hasil pertanian warga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah yang hadir menyaksikan prosesi Sidekah Bumi ini mengapresiasi para anak muda Lembur Sawah yang mau bergerak menghidupkan kembali tradisi budaya yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
“Ada tiga hal terpenting mengapa Sidekah Bumi ini harus dilestarikan. Pertama, sebagai simbol rasa syukur kepada sang pencipta, kedua, pengembangan potensi wisata, dan ketiga, adalah mewariskan tradisi budaya kepada generasi penerus agar dapat terus dilestarikan,” kata Syarifah.
Kegiatan ini juga dikembangkan sebagai daya tarik wisata dengan adanya Festival Jajanan Lembur yang dibalut dengan konsep jual beli masa lampau dengan transaksi menggunakan uang koin
berbahan batok kelapa.
Ketua Panitia Pelaksana, Riri Siti Nur Fazriah mengatakan, Lembur Sawah yang kerap dianggap tidak memiliki kehidupan karena berada di pinggiran kota, kini menjadi kampung wisata yang memiliki potensi dan daya tarik bagi wisatawan sehingga dapat dikenal di seluruh pelosok Kota Bogor dan luar Kota Bogor.
“Dengan ini bisa terbukti bahwa ternyata kita di sini berkehidupan dan berkembang baik dari sisi pertanian maupun UMKM dan pengembangan pariwisata,” ujarnya.
Selain menjadi daya tarik wisatawan lokal, Sidekah Bumi ini juga menjadi daya tarik wisatawan asal mancanegara. Terlihat beberapa turis asing asyik mendokumentasikan prosesi Sidekah Bumi sejak awal hingga akhir. Mereka membeli dan mencoba beberapa masakan lembur.
Sebagai informasi, sejak 30 tahun lalu proses Sidekah Bumi berhenti dan menghilang. Data tersebut terungkap ketika adanya kegiatan mahasiswa Universitas Pancasila yang melakukan kegiatan penelitian dan observasi di Lembur Sawah beberapa tahun lalu.
Kemudian, muncul inisiasi dari kaum muda bersama kokolot kasepuhan, serta pelaku seni budaya yang kemudian didukung oleh masyarakat dan membantu kolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot), para sponsor, asosiasi, akademisi dan sebagainya kembali menghidupkan Sidekah Bumi. ***