B-CHANNEL, CARINGIN – Naiknya kurs dollar terhadap rupiah membuat beberapa bahan baku tempe dan tahu berupa kacang kedelai menjadi naik.
Salah seorang pengusaha tahu di Kampung Cipopokol Hilir, Desa Pasir Muncang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Uus mengaku, meski bahan baku naik, namun saat ini harga tahu dan tempe masih stabil, karena harga kedelai di pasaran masih tetap dengan harga kisaran lima ratus rupiah perbuah.
“Harga kedelai masih dibawah 8 ribu perkilo, tapi kalau untuk harga digrosir masih dipantau kenaikannya. Karenanya, kami masih bisa memproduksi tahu, “kata Uus, Minggu (09/09/18).
Ia mengatakan, saat ini harga di grosir masih dalam keadaan normal dan belum ada kenaikan serta masih dalam pantauan para pengusaha tahu.
“Kalau pun naik dalam ambang batas kami tidak masalah, tapi jika tinggi pastinya akan dikeluhkan sejumlah pengusaha, bisa jadi mereka akan protes dan melakukan demo seperti dulu, “ujarnya.
Dijelaskannya, harga tahu untuk penjual dipasar maupun penjual eceran masih tetap berkisar 20 ribu perloyang. Oleh sebab itu, berharap dengan naiknya dolar tidak mempengaruhi harga jual kedelai di grosir, mengingat akan merepotkan para pengusaha tahu kalangan menengah ke bawah.
“Kalo harga kedelai naik kami akan bingung, masalahnya harga jual pasti akan naik dan akan berpengaruh ke pembeli. Dampaknya, pembeli akan beralih ke makanan lain. Jadi, saya harap kenaikan dolar ini tidak berpengaruh ke harga kedelai, agar masih tetap bisa usaha, “terang Uus.
Reporter/Foto : Agus Sudrajat
No comment