Mall Boxies Tajur Didemo Mahasiswa, Managemen Sebut Izin Sudah Lengkap!


B-CHANNEL, KOTA BOGOR-  Sejumlah Mahasiswa Forum Kajian Mahasiswa Universitas Pakuan dan Djuanda Bogor menolak dibukanya pusat perbelanjaan Mall Boxies di kawasan Tajur, Kota Bogor. Mall baru diresmikan Walikota Bogor Bima Arya belum lama ini dinilai  bermasalah, mulai menyangkut analisa dampak lingkungan (Amdal) lalin, perizinan dan peristiwa ambruknya tembok tiang Mall Boxies yang berdampak terhadap rumah warga beberapa waktu lalu. Selain itu, kemacetan jalur kawasan Tajur semakin krodit akibat dampak pembangunan Mall.

Tajur ini menjadi macet karena adanya mall Boxies. Keberadaan mall ini apakah sudah sesuai dengan Perda RTRW, dan bagaimana soal Amdal Lalin nya,”tanya Koordinator aksi, Irwan Kurniawan.

Lanjut Irwan, masalah pelik yang terjadi di Kota Bogor hari ini adalah mengenai konversi lahan untuk pembangunan tempat-tempat komersil. Tentunya hal ini akan banyak menimbulkan dampak tidak hanya dampak lingkungan akan tetapi sosial budaya masyarakat juga akan terkena imbasnya.

Hari ini kita melihat dengan seksama pembangunan tempat komersil yang bernama Boxies Mall Tajur yang diindikasi telah melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031. Belum lama ini tembok penahan tanah yang menimpa 2 rumah warga yang menyisakan trauma bagi masyarakat yang menjadi korban, terlepas dari ambruknya tembok tersebut tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan mulai dari perencanaan pembangunan dan perizinan yang dipandang hanya kesepakatan kaum kapitalis dengan penguasa tanpa memandang dampak negatif bagi masyarakat Kota Bogor,” tegasnya.

Selain itu pertanyaan besar selanjutnya apakah pembangunan tersebut telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor tahun 2011-2031?. Maka kami menilai bahwa pembangunan mall tesebut sangat jelas tidak matang dan sarat akan perizinan pembangunan dan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar dan tentu saja izin analisis dampak lalulintas pun harus dipertanyakan karena letak pembangunan mall tersebut sangat rawan kemacetan.

Kami menolak keras keberadaan mall Boxies ini. Pemkot Bogor harus memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan masa depan sosial budaya dan lingkungan Kota Bogor, bukan kepentingan korporasi semata,” ujarnya.

Ditemui Media, perwakilan Managemen Mall Boxies Jozarki Taruna Jaya, mengaku soal perizinan Mall sudah lengkap.

“Izin lengkap dan audah ada,”singkatnya tegas.

Terkait masalah kemacetan yang terjadi, pihaknya mengatakan, bahwa saat pertama kali dibuka selama dua hari Mall Boxies, masyarakat antusias sehingga sehingga terjadi kemacetan Jalan Raya.

Dua hari kemarin itu memang diluar dugaan kami, animo masyarakat tinggi, jadi banyak warga kesini, wajar kalau macet didepan,”kelidnya.

Reporter: Erry Novriansyah

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *