IRT di Bogor Jadi Korban Intimidasi Oknum TNI


Loading

B-CHANNEL, BOGOR– Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Bogor bernama Noni Indiana (47) mendapat ancaman dan perlakuan intimidasi dari sejumlah oknum anggota TNI.

Akibat kejadian itu, korban mengalami trauma dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC).

Noni menceritakan, pada Kamis (22/8/2019), tiga oknum anggota TNI tiba-tiba mendatangi rumahnya di kawasan Caringin, Kabupaten Bogor.

Kata Noni, mereka datang dengan menggedor-gedor pintu dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa izin.

Noni juga menyebut, oknum anggota itu juga menggeledah seluruh ruangan sambil direkam.

“Waktu kejadian, saya di rumah sendiri. Pas saya baru mau mandi, ada suara pintu digedor-gedor. Mereka bilang mau cari suami saya. Saya bilang nggak ada, udah berangkat. Mereka nggak percaya, terus semua ruangan digeledah, masuk kamar, direkam juga,” ucap Noni, saat ditemui di rumah sakit, Jumat (23/8/2019).

Dirinya menambahkan, kejadian seperti itu bukan kali pertama terjadi. Ia mengaku, beberapa kali mendapat ancaman atau teror dari oknum anggota TNI yang tidak ia kenal.

Bahkan, sambungnya, ancaman penculikan juga pernah dilontarkan oleh mereka.

“Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi, tapi tidak separah sekarang. Ada ancaman juga kalau anak saya mau diculik. Dan orangnya selalu ganti-ganti pas ketemu saya,” kata Noni.

Ia menjelaskan, bentuk intimidasi terhadap dirinya karena ada masalah dengan sang suami. Meski begitu, dia tidak terlalu mengerti soal masalah tersebut.

Lanjut dia, akibat masalah itu, intimidasi dan ancaman selalu diarahkan kepada dirinya.

“Jadi saya yang diteror terus. Apalagi kejadian kemarin itu, mereka masuk tanpa izin, mereka nggak nunjukin surat. Mereka pas datang juga pakai seragam tentara. Suami saya juga gak ada dirumah. Saya nggak bisa ngelarang, karena takut, terserah mau ngapain,” ungkap dia.

Sementara itu, sang suami, Ari Munandar mengatakan, insiden itu berawal dari masalah hutang piutang.

Ari menuturkan, ketika itu ada seseorang yang meminjam uang kepada dirinya sebesar Rp 35 juta untuk mengurus sertifikat rumah.

Kepada Ari, orang tersebut menjanjikan akan mengembalikan uang yang dipinjamnya dalam tempo dua minggu. Sebagai jaminannya, orang itu kemudian menjaminkan mobilnya.

“Itu waktu pinjam uangnya udah tiga tahun lalu, tapi sampai sekarang belum dibayar. Nah, tiba-tiba ada beberapa oknum anggota TNI yang mengaku jika mobil yang dijaminkan itu adalah mobil milik anggota. Mereka mau ngambil mobil itu,” ucapnya.

Atas peristiwa intimidasi itu, Ari berencana akan melaporkan kejadian tersebut ke Denpom untuk ditindaklanjuti. Sebab, ia bersama sang istri merasa telah menjadi korban.

“Intinya, saya mau ini diproses. Nggak adil buat saya dan istri. Kita di sini jadi korban,” pungkas dia. (dr/bc)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *