B-CHANNEL, MEGAMENDUNG – Dalam rangka melaksanakan kebijakan dan program pembangunan kesehatan Kementerian Kesehatan RI di Indonesia, anggota DPR RI, Ichsan Firdaus menggelar talkshow Bincang Sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di aula Furi Mandiri, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jum’at (20/07/2018) malam.
Menurut Ichsan, program Germas dan program Indonesia Sehat sesungguhnya merupakan program masyarakat yang lebih mengedepankan tindakan prefentip dari pada pengobatan dan hal ini semestinya dilaksanakan di indonesia terutama di Kabupaten Bogor.
“Makanya, saya menginginkan adanya partisipasi dari masyarakat, karena program ini bukan hanya milik dari Kementerian Kesehatan tapi milik seluruh elemen masyarakat, terutama institusi pendidikan dan keagamaan informal yang di Kabupaten Bogor ini perlu dirangkul, terutama para tokoh agama seperti kyai-kyai kampung, para habib habaib dan ajeungan, “kata Ichsan kepada wartawan, Jum’at (20/7/2018)
Ia menilai, perlunya merangkul para tokoh agama lantaran berpotensi dan paling efektip sebab bisa menggerakan masyarakat untuk menjaga gerakan hidup sehat.
“Kita harus merangkul para tokoh-tokoh agama, kalau tidak begitu, saya khawatir program ini tidak akan berjalan efektip, apalagi selama ini diprogram Germas maupun indonesia sehat mereka jarang dirangkul, “ujarnya.
Dikatakannya, selama ini banyak warga masyarakat yang kesulitan mendapat akses pelayanan kesehatan, mulai dari masalah tidak berfungsinya BPJS, kurangnya mendapat pelayanan yang baik dan hunian rumah sakit masih mengkhawatirkan. Oleh sebabnya, untuk menangani soal tersebut serta memberikan pelayanan baik setiap puskesmas harus betul-betul bisa menjangkau masyarakat.
“Artinya, hal seperti ini perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Agar akses pelayanan kesehatan untuk masyarakat benar-benar bisa terjangkau dan itu bukan hanya di perkotaan tapi sampai ke pelosok pedesaan. Termasuk peningkatan pelayanan kesehatan fasilitas puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan primer di Kabupaten Bogor, “terangnya.
Untuk sisi kebijakan, tambahnya, masih perlu disinkronisasi antara program Jamkesda dengan program BPJS atau Jamkesmas. Mengingat, seringkali di daerah baik di kota maupun di kabupaten masih ada tumpang tindih. Apalagi, yang menjadi permasalahan di indonesia adalah sinkronisasi dan kordinasi.
“Kunci utama harus kordinasi, khususnya Posyandu harus menjadi ujung tombak dari bagaimana peran serta masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Makanya, jadikan Posyandu sebagai ujung tombak Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, karena posyandu ini terbukti efektif sejak jaman dulu, kalau sekarang ditinggalkan kejadian-kejadian seperti kasus giji buruk di Kabupaten Bogor tidak akan pernah bisa teratasi dengan baik, “tutupnya.
Reporter/Foto : Agus Sudrajat
No comment