B-CHANNEL, KOTA BOGOR –Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama  DPR RI Komisi VII, Joko Purwanto melakukan sosialisasikan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) limbah tahu, di Hotel Duta Berlian, Kecamatan Balungbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogr.
Sosialisasi dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Elia Buntang, para pengusaha tahu dan warga Balungbung Jaya.
Direktur Pengendalian Pencemaran Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Luckmi Purwandari mengatakan, KLHKÂ akan segera membangun alat pengolah limbah organik atau limbah tahu menjadi biogas.
“Pembangunan IPAL ini akan dibangun di satu titik wilayah Bogor Barat. Namun, saat ini disosialisasikan terlebih dahulu kepada para pengusaha sehingga nanti ketika sudah selesai detail desainnya bisa langsung dimanfaatkan oleh warga maupun para pengusaha,” ucapnya.
Limbah tahu, lanjutnya, jika tidak diolah memiliki sifat bau karena kandungan organiknya tinggi sehingga bisa mencemari atau menambah pencemaran di sungai yang selama ini beban pencemaran yang terdapat di sungai baik Cisadane maupun Ciliwung sudah terlampaui.
“Oleh karenanya, untuk mengurangi beban pencemaran yang masuk ke sungai, harus ada pengurangan yakni dengan melakukan upaya pengolahan limbahnya. Limbah tahu ini sebelum dibuang ke air harus diolah terlebih dahulu melalui alat pengolahan limbah yakni Biodigester sehingga bisa menurunkan kandungan organik dari 60-90 persen. Kemudian nanti akan menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan misal untuk memasak dan lain sebagainya,” ucapnya.
Luckmi menegaskan, sudah ada Surat Keputusan (SK) menteri lingkungan hidup dan kehutanan terkait daya tampung beban pencemarannya untuk DAS Cisadane dan DAS Ciliwung. “Jika masih ada pengusaha atau pabrik yang masih melakukan oembungan limbahnya ke sungai tentu akan ada sanksi nya mulai dari administratif sampai tindak pidana,” ungkapnya.
Sementara, anggota DPR RI Komisi VII, Joko Purwanto berharap pembangunan IPAL limbah tahu ini bisa menjadi contoh dalam pemanfaatan limbah khususnya bagi para pengusaha.
Masih kata Joko, limbah dari kegiatan para pengusaha tahu ini kerap dituding mencemari lingkungan. Namun melalui teknologi, limbah yang semula diprotes kini dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Jadi ini bisa menekan pencemaran lingkungan. IPAL dari air limbah bisa dipilah sehingga bisa bersih dan digunakan lagi,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Elia Buntang menyambut baik akan adanya pembangunan IPAL limbah tahu di Kota Bogor.
“Saya sangat setuju dengan langkah pembuatan IPAL limbah tahu. Tetapi, hal ini perlu sinkronisasi yang baik sehingga kedepan kegiatannya bisa dirasakan dan dimanfaatkan benar benar oleh para pengusaha. (*)
No comment