B-CHANNEL, CIJERUK – Musim kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bogor sejak dua bulan terakhir, membuat sebagian warga di tiga desa di Kecamatan Cijeruk, kekurangan air bersih. Hal ini lantaran air sumur mereka mengalami surut dan kering.
Akibatnya, warga harus rela berjalan kaki hingga ratusan meter ke sungai terdekat demi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari. Seperti yang terjadi di Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Bogor.
“Benar, sebagian warga kami khususnya di Rw 01 dan 02 sudah krisis air bersih. Karena air sumurnya sudah banyak yang kering dan surut, “kata Sekdes Palasari, Eneng kepada bogorchannel.id, Kamis (09/08/18).
Ia mengaku, meski tidak semua mengalami kekeringan, namun merasa prihatin melihat kondisi yang dialami warganya saat ini yang harus berbondong-bondong jalan kaki setiap hari pergi ke sungai Cigenting untuk mendapatkan air bersih.
“Memang sih tidak semuanya, hanya sebagian saja. Tapi kan kami melihatnya kasian, makanya kami akan segera melaporkan kondisi tersebut kepada pihak BPBD Kabupaten Bogor, agar segera mendapat perhatian serius dan bantuan pasokan air bersih, “tuturnya.
Hal serupa juga dialami warga kampung Pangeurasan Desa Cibalung yang harus menggantungkan kebutuhan air dari sumber air sungai terdekat yang masih mengalir. Dimana, setiap hari seperti tiada henti pergi ke sungai untuk mencuci, mandi sampai mengambil air menggunakan ember, drigen maupun galon.
“Ya, khususnya warga pangeurasan sudah mengalami krisis air bersih terdampak dari musim kemarau panjang ini. Apalagi, kampung pangeurasan letak geografisnya berada diatas, jadi sulit untuk mendapatkan air bersih, sumur yang adapun sudah pada kering, sehingga mereka terpaksa dalam memenuhi kebutuhan air bersih harus kesungai turun kebawah dengan berjalan kaki cukup jauh, “ujar Kasi Pembangunan Desa Cibalung, Idrus.
Dampak musim kemarau ini juga dirasakan Jalal, warga kampung Totopong, Desa Cipicung, Cijeruk. Ia dan sebagian warga lainnya dalam beberapa pekan ini mengalami kesulitan mengakses air bersih. Pasalnya, sumber-sumber air didaerah mereka mengering.
“Biasanya jika kemarau datang tidak sampai dampaknya terlalu begini, tapi musim kemarau sekarang mah membuat sumur saya tidak bisa menampung air lagi, kering sudah. Sehingga terpaksa saya dan sebagian warga lain mengambil air dari kulah sungai atau minta sama perusahaan PDAM, “keluhnya.
Jalal pun berharap, dalam hal ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor terutama Dinas terkait segera memperhatikan dan berupaya mencari solusi guna menangasi krisis air tersebut.
“Bila perlu dibantu dengan mendroping air , kasian kami disini semua, khususnya yang ada diwilayah Kecamatan Cijeruk,”katanya
Reporte : Agus Sudrajat/foto: Ilustrasi
No comment