Tangani Sampah, PT DOW Indonesia dan Waste4Change, Inisiasi Program Optimalisasi TPS 3R


B-CHANNEL, BOGOR-  PT DOW Indonesia berkolaborasi dengan Waste4Change, sebagai konsultan persampahan menyelenggarakan “Program Optimalisasi TPS 3R” Kabupaten Bogor. Program ini diharapkan menjadi sebuah gerak nyata yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan fungsi TPS 3R.

Dikatakan President Director PT DOW Indonesia Vichan Tangkensirisin, program TPS 3R bertujuan untuk mengurangi kuantitas memperbaiki karakteristik sampah yang akan diolah secara lebih lanjut di TPA sampah. Selain itu, program ini mendukung kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) terkait pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga di Kabupaten Bogor.

Dengan mengintegrasikan 5 aspek pengelolaan sampah, PT DOW Indonesia berharap optimalisasi TPS 3R dapat terus berkelanjutan dan menjadi percontohan bagi TPS 3R di kota dan kabupaten lainnya,”ujar Vichan, dalam pemaparan program pendampingan optimalisasi TPS 3R, di Ruang rapat 2, Pemda Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (24/01/20).

Lanjut Vichan, TPS 3R berperan dalam menjamin semakin sedikitnya kebutuhan lahan untuk penyediaan TPA sampah di perkotaan.

Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini menekankan pada pelibatan, pembinaan, dan pendampingan masyarakat juga pemerintah daerah,”kata Vichan.

Dijelaskan Manager Strategi Servis Waste4change, Ridho Malik Ibrahim, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor yang dikutip dari laman Kompas.com, fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa kondisi timbulan sampah Kabupaten Bogor mencapai 2.850 ton per hari dengan lahan untuk TPA yang sangat terbatas.

Setiap hari, hanya 700 ton sampah yang diangkut (ditangani), sisanya tidak terkelola (dibuang sembarangan, dibakar, dan lain-lain). Selain itu, pada kenyataannya sebagian besar TPS 3R di Indonesia tidak berfungsi optimal. Terdapat sekitar 14 TPS 3R di daerah Kabupaten Bogor yang bersumber dari dana APBN, APBD, dan bantuan provinsi. Dari semua TPS 3R tersebut ada yang hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara, ada juga yang hanya mengolah sampah anorganik daur ulang, bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali,”jelasnya.

Terkait hal tersebut, kata dia, bisa disimpulkan bahwa tantangan utama TPS 3R bukan pada pembangunan awalnya, tapi lebih pada menjaga semangat dan komitmen Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dapat menjalankan operasional pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan dukungan pemerintah daerah setempat.

“Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis yang bisa menangani permasalahan sampah di kabupaten Bogor, salah satunya adalah dengan mengoptimalisasikan fungsi TPS 3R,”ujarnya.

Lebih lanjut Malik mengatakan, selama satu tahun ke depan, Waste4Change hadir mendampingi 3 TPS 3R di Kabupaten Bogor, diantaranya, TPS 3R Berseri – Bumi Pertiwi Cilebut, TPS 3R Kahadean – Telaga Kahuripan dan TPS 3R Green Altari – Ciomas.

Untuk memaksimalkan pelaksanaan dan hasil akhir dari program yang diresmikan pada tanggal 24 Januari 2020 ini, peran aktif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan Institusi pemerintahan seperti Pemda, Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan, Puskesmas, Desa, serta RT/RW harus bersinergi guna mendukung program Optimalisasi TPS 3R sesuai porsinya masing-masing.

Sementara itu KSM, tambah dia, yang menjadi ujung tombak program diharapkan terus termotivasi untuk mengedukasi warga di sekitarnya dengan harapan akan menumbuhkan kepedulian pada lingkungan terutama soal persampahan.

Kegiatan dihadiri Manager Strategi Servis Waste4change Ridho Malik Ibrahim, President Director PT DOW Indonesia Vichan Tangkensirisin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Drs. R Pandji Ksatriyadi dan Muji Lestari dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor. (Risky/bc)

 

 

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *