B-CHANNEL, BOGOR– Awal tahun 2020 menjadi duka untuk sebagian warga Indonesia, salah satunya dirasakan oleh mereka yang tinggal di Desa Sukajaya yang terletak di ujung paling barat kabupaten Bogor. Cileuksa, Pasir Madang, dan Ciberani merupakan sebagian wilayah yang dihantam bencana longsor juga banjir bandang. Data menyebutkan disana ada lebih dari 10.000 jiwa terdampak bencana.
Berdasarkan fakta tersebut, akhirnya pada tanggal 25 Januari, Sapala Adventure yang merupakan komunitas pecinta alam memutuskan untuk membantu mereka yang tengah dilanda kesulitan dengan cara mengirim berbagai jenis makanan dan obat-obatan.
“Tanggal 11 Januari lalu empat orang anggota Sapala ikut mendistribusikan logistik yang dikoordinir Forum Komunitas Bogor. Nah, setelah melihat langsung kondisi disana akhirnya kami berinisiatif untuk bergerak lagi membawa bantuan dan bendera sendiri,” papar Fahmi Ricardo dari Divisi Humas, Sosial dan Kemasyarakatan Sapala Adventure, kepada media online ini, Sabtu (25/01/20).
Diiringi rebasan hujan dengan pijakan berupa tanah berbalut lumpur, relawan Sapala berjalan menuju desa Cihaur yang belum tersentuh banyak bantuan. Akibat terputusnya akses menuju kesana maka warga setempat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Cihaur ini ditemukan oleh rekan-rekan dari Pelangi Adventure yang juga ikut terjun pada tanggal 11 itu. Kondisinya memprihatinkan karena desa ini luput dari perhatian,” lanjut Fahmi.
Berangkat dengan kekuatan 23 personil, aksi Sapala Adventure ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat desa Cihaur. Selain mendistribusikan pangan, ada juga tim yang memang dibawa khusus guna memberikan pelayanan kesehatan warga Cihaur terutama anak-anak.
“Dari informasi yang kami dapat, cukup banyak anak-anak desa Cihaur yang menderita sakit, baik secara fisik maupun psikologis. Maka dari itu kami bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia untuk membawa obat-obatan, tenaga medis, apoteker, dan bidan dengan harapan bisa meringankan beban adik-adik warga desa Cihaur. Dan ternyata bukan hanya anak-anak, orang tua pun banyak yang sakit,” jelas jejaka 23 tahun itu.
Selain soal manusianya, Cihaur juga masih belum teraliri listrik kembali terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020. Ada juga anak-anak yang kehilangan seragam sekolah beserta buku dan alat tulisnya.
Semua logistik yang dibawa Sapala Adventure adalah hasil donasi dari warga RW 13 Desa Sukamantri dan donatur yang berasal dari berbagai latar belakang. Total rupiah yang sukses mereka kumpulkan sebesar Rp. 6.704.000.
“Kami mengucapkan terima kasih tidak terkira untuk warga desa Sukamantri khususnya RW 13 dan rekan-rekan lain yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu,”. pungkas Fahmi. (*/Bc)
No comment