Studi Tiru dan Penelitian Penyelesaian GKI Yasmin, FKUB Kota Bogor Diapresiasi UIN Ar-Raniry Aceh 


BOGORCHANNEL.ID- Keberhasilan Kota Bogor dalam menyelesaikan konflik pendirian rumah Ibadah GKI di Taman Yasmin yang saat ini bernama GKI Bogor Barat, membuat para akademisi dari UIN Ar-Raniry Aceh tergerak untuk melakukan studi tiru dan penelitian.

Prof. Dr. Kusmawati Hatta, sebagai Dekan dan Peneliti secara khusus datang ke Kota Bogor untuk melakukan kunjungan dan penelitian.

Penelitian tersebut bersama FKUB Kota Bogor dilakukan diseminasi dengan tema utama ‘Urgensi Akomodasi Konseling Multikultural dalam Resolusi Konflik dan Kerukunan Umat Beragama”, bersama unsur masyarakat, Pemerintah dan tokoh Lintas Agama di Kota Bogor.

Dalam diskusi tersebut, Prof Dr. Kusmawati Hatta menyampaikan bahwa peran mediasi dan konseling multikultural yang dilakukan oleh FKUB Kota Bogor dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian GKI Yasmin yang hari ini menjadi GKI Bogor Baru merupakan aplikasi dari prinsip akademi dalam resolusi konflik yang dapat digunakan oleh pemerintah dan tokoh agama dalam menyelesaikan persoalan konflik keagamaan.

“Konflik seperti GKI Yasmin, sangat dimungkinkan terjadi di daerah lain seperti di Aceh, namun perlu formulasi yang tepat dalam menyelesaikannya,”kata Kusmawati.

Prof. Dr. Kusmawati Hatta, mengapresiasi para pihak yang sebelumnya memiliki pandangan yang berbeda dalam pembangunan rumah Ibadah seperti Ormas Forkami dan Ormas Garis Kota Bogor yang sebelumnya menjadi salah satu penolak utama pembangunan GKI di Yasmin, kini bisa duduk bersama dengan Pdt Tri Santoso dan Arif Zuwana dari GKI, saling berdampingan berdiskusi menggali kunci sukses penyelesaian GKI Yasmin yang saat ini menjadi GKI Bogor Barat.

Sementara Arif Zuwana menanggapi, bahwa komunikasi dan silaturahmi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses mediasi yang dilakukan oleh FKUB dan Pemerintah Kota Bogor.

Ditambahkan Pdt. Tri Santoso dalam diskusi tersebut menyampaikan bahwa untuk memberikan layanan dan pemahaman terhadap proses penyelesaian GKI Bogor Barat memerlukan konseling dan pendampingan bagi Jemaat terutama kelompok rentan yaitu kalangan perempuan anak-anak dan lansia, yang memiliki trauma yang cukup lama yaitu 15 tahun persoalan ini baru diselesaikan, maka membutuhkan konseling multikultural yang komprehensif.

Hadir dalam acara tersebut, Tim Peneliti UIN Ar Raniry Aceh yang diketuai oleh Prof Dr. Kusmawati Hatta, Ketua FKUB Hasbulloh, Happy S dari Seksi Bimas Kristen Kemenag Kota Bogor, Rr. Juniarti Estiningsih dari pemkot Bogor, Pdt. Tri Santoso dari GKI Pengadilan, Arif Zuwana dari Tim 7 GKI, Ahmad Rifai dari DMI Kota Bogor, Andri Lesama dari Majlis Budhayana Kota Bogor, Andri Harsono dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Kota Bogor, Ovie Triantari, Uju Juyono dari FKUB Kota Bogor, Haji Hasan dari Ormas Garis Kota Bogor, Ari Prabowo dari Forkami Kota Bogor.

 

Comments are disabled.