B-CHANNEL, KOTA BOGOR– Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat menanggapi serius langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk menggelar rapid test virus corona (covid-19) yang akan dilaksanakan paling lambat Rabu (25/03/20).
“Saya sudah usulkan ke pemprov Jabar agar tidak ada mobilisir masa rapid test di sentralisasi. Rapid test harus terdesentralisasi atau tersebar di rumah sakit, puskesmas, klinik-klinik kesehatan, dan lain-lain. Konsep social distancing policy harus tetap diterapkan,” ujar Ru’yat kepada awak media pada Senin (23/03/20).
Ruyat mengatakan, dirinya secara pribadi telah menghubungi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani.
“Minggu (22/03/2020) kemarin secara pribadi saya meminta untuk memastikan sistem rapid test berjalan dengan baik dan efektif,”kata Ruyat.
Dengan tegas, politisi PKS itu pun mengingatkan kepada Ridwan Kamil bahwa test masal, jelas melanggar SOP social distancing.
Menanggapi usulan Ru’yat, Berli Hamdani selaku Kadinkes Jabar mengatakan bahwa Konsep drive-through menjadi prioritas utama dalam rapid test massal covid-19 volume pertama ini.
“Jadi tidak ada kerumunan masa dan tidak ada kontak orang per orang. sedang finalisasi konsepnya pak. Sementara seperti itu. Terima kasih atas perhatiannya,” tutur Berli melalui pesan Whatsappnya pada Minggu (22/03/20).
Senada dengan Berli, Gubernur Jawa Barat pun memastikan akan ada dua rencana konsep yang disiapkan pemprov Jabar dalam rapid test kali ini, namun karena Jawa Barat wilayahnya heterogen dan luas, maka Ridwan Kamil tetap menyatakan bahwa salah satu pilihannya mencari lahan untuk melakukan tes massal. (Er/bc)
No comment