Proyek Bendungan Ciawi-Sukamahi Penyebab Air Keruh dan Ternak Mati, Warga Bantaran Kali Sengsara


B-CHANNEL, BOGOR– Selain target pembangunan yang molor, proyek bendungan Ciawi-Sukamahi ternyata membawa masalah untuk warga sekitarnya.

Diduga kuat akibat dari proses pengerjaannya, maka terjadi sejumlah kejadian yang dialami warga yang berada di sekitar lokasi proyek, atau warga yang terlintasi sungai Cibalok dan Ciliwung, seperti air keruh, banjir hingga kerugian yang dialami peternak ikan karena banyak ikan mereka mati akibat keruhnya air.

Rahmatullah (51), seorang warga Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi mengaku, air di rumahnya sudah lama keruh, tepatnya semenjak pembangunan bendungan atau waduk dilakukan.

“Kita sudah mengadu ke aparat wilayah. Namun, belum ada solusi yang kami dapatkan. Belum lagi, kadang terjadi banjir terutama di wilayah yang berdekatan dengan lokasi proyek,”kata dia, kepada wartawan, kemarin.

Masih kata dia, setiap hari warga mengandalkan aliran sungai Ciliwung untuk MCK (Mandi cuci kakus) namun terpaksa dengan kondisi air yang keruh serta kotor.

“Kekeruhan ini katanya sih karena membawa material tanah dari lokasi proyek bendungan Ciawi-Sukamahi yang jatuh ke sungai,”ungkapnya.

Terpisah, puluhan peternak ikan di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, mengungkapkan kekesalannya. Alasannya, ratusan kwintal ikan mereka terus mati karena saluran airnya tercemari kotoran tanah.

Selain ikan, lumpur yang dihasilkan dari air kotor juga terus menambah dangkal kolam-kolam ikan warga.

Sulaeman, warga Desa Pandansari menjelaskan, sudah hampri tiga tahun kualitas air di saluran irigasi Cibalok berubah warna, dari tadinya bening kini berwarna coklat pekat penuh lumpur.

“Saya sudah sering kali mengeluhkan persoalan ini, tapi tak pernah ada sedikitpun jawaban atau solusi,” ujar Sulaeman kepada wartawan.

Ia mengaku, kerugian akibat ikan peliharaannya mati sudah tak terhitung, belum lagi ia harus membersihkan kolam setiap saat karena lumpur terus memenuhi kolam. Bahkan, lumpur tersebut sering mengotori halaman rumah.

“Ini hampir dilakukan setiap hari, kalau ikan mati tuh sudah tidak terhitung, terus ini siapa yang bertanggung jawab,” ketusnya
Keluhan serupa tidak hanya dirasakan Sulaeman, tapi puluhan peternak ikan di desa tersebut juga mengalami hal yang sama.

Sementara, Petugas UPTD PSDA Ciliwung-Cisadane Dinas Sumber Daya Air Prov Jabar, Nazar Adiyana mengaku sering menerima pesan WhatsApp dari warga, terkait kondisi air saluran air Cibalok dan Ciliwung yang kini selalu keruh
“Setiap hari ada saja yang kirim foto ikannya pada mati hingga bagaimana mengatasinya dan meminta solusi, itu jadi pesan yang sering masuk ke WhatsApp saya,” ujar Nazar.

Namun begitu, ia juga mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait tercemarnya kondisi air di Ciliwung. Sebab, berubahnya kualitas air ini karena adanya aktivitas proyek Bendung Ciawi dan Sukamahi.

“Karena aktivitas proyek juga, sehingga air berubah kualitasnya dari tadinya bening sekarang keruh,” ucapnya.

Kondisi tersebut karena adanya pengerukan dan pembangunan fisik di sekitar aliran sungai.

Kemudian, Humas PT Abipraya, Radinal mengatakan, untuk konfirmasi terkait dampak proyek boleh via email ke Kementerian PUPR langsung.

“Boleh dikirim via email saja, sambil berikut bukti dampaknya,” singkatnya.(**)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *