Pilwakot Bogor Bakal Memanas, Diprediksi 4 Poros Koalisi, Aji Jaya Bintara Versus Dedie Rachim ?


BOGORCHANNEL.ID-  Pertarungan suhu politik Pilkada Kota Bogor 2024 diprediksi akan memanas. Sebab, ada kemungkinan adanya 4 (empat) poros dalam perhelatan Pilwalkot kedepannya. Pertama, Poros Koalisi PAN, Demokrat, dan PSI, yang mengusung Deddie Rachim, Kedua, Poros PKS, yang sudah mendapatkan tiket langsung Walikota, Ketiga, Poros PDIP, PKB, dan PPP, yang mengusung pasangan Rayendra dan Wakil dari PDIP, dan Keempat, Poros Gerindra-Golkar-Nasdem, yang kemungkinan besar mengusung Duet Aji Jaya Bintara (Kang Jaya)-Rusly Prihatevy.

Dari keempat poros tersebut, menarik disimak kekuatan 2 (dua) poros utama yaitu Head to Head Pertarungan Dedie Rachim sebagai mantan petahana dan Aji Jaya Bintara (Kang Jaya) yang mewakili Energi Baru Kota Bogor. Head to Head Calon Walikota Bogor 2025 Aji Jaya Bintara vs Dedie Rachim akan sangat ditentukan oleh poros ekosistem masing-masing.

Seperti diketahui dari berita dan berbagai sumber, kemunculan Tokoh Muda Nasional asli Bogor, Aji Jaya Bintara (Kang Jaya) menarik perhatian masyarakat kota Bogor.

Popularitasnya sebagai salah satu figur alternatif bagi Kota Bogor mencuat seiring gebrakan dan inovasi programnya yang langsung di eksekusi dan direspon positif masyarakat.

Bukan hanya itu saja, poros keduanya akan sangat menentukan peta dan pemenangan strategi masing-masing parpol dan relawan.

Program Kepala ke Kepala

Seperti diketahui, gerbong lama Deddie Rachim dimotori Partai Amanat Nasional (PAN), didampingi Partai Demokrat dan PSI.

Deddie, asli Garut yang menjadi Wakil Walikota Bogor sebelumnya, berpatokan pada program-program yang sudah ada sebelumnya, era Bima Arya, dan melanjutkan apa yang belum dilakukan Kang Bima di periode sebelumnya.

Deddie mengusung tema Bogor Beres, artinya pekerjaan dan kebijakan yang belum selesai di era sebelumnya akan coba diselesaikan dan diselesaikan jika dirinya terpilih menjadi Walikota.

Sementara di sisi lain, Aji Jaya Bintara atau Kang Jaya, merepresentasikan Energi Baru dan Kepemimpinan Muda. Pengalamannya dalam pengugasan intelijen ekonomi dunia internasional dan memimpin beberapa perusahaan dan organisasi kepemudaan, membuat anak ideologis Presiden Terpilih, Prabowo Subianto ini mendapatkan angin segar kepemimpinan era baru, khususnya Kota Bogor.

Ditilik dari program-programnya yang langsung pada eksekusi masyarakat, Kang Jaya berpatron pada pentingnya sinergitas Program antara Pusat dan Daerah, salah satunya Program Makan Bergizi dan Susu Gratis untuk anak dan ibu hamil, serta program ekonomi kerakyatan lainnya.

Kang Jaya juga meluncurkan program 5 (lima) Kartu Sakti Warga Bogor, yaitu Bogor Murah, Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Kerja, dan Bogor Lingko. Kelimanya adalah manifesto program pro-rakyat, yang manfaatnya langsung diberikan kepada masyarakat dan terbukti efektif penerapannya sampai sekarang di DKI Jakarta (melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar).

Dalam perjalanan sosialisasinya, Program Kartu ini dilengkapi Chip dan Terintegrasi dengan Teknologi tinggi agar pemanfaatannya benar-benar efektif. Tanggapan masyarakat Kota Bogor sangat positif dan berbondong-bondong mendaftar.

Koalisi dan Wakil Walikota menjadi Variabel yang Menentukan

Partai Koalisi di Kota Bogor harus dihitung secara cermat dan mendetail. Proxy elektabilitas terkini (per Mei) belum bisa menjadi dasar acuan, mengingat dinamika kontestasi dan politik di Kota Bogor masih sangat cair. Selain itu, modal politik yaitu akses ke kekuasaan 5 (lima) tahun mendatang menjadi kunci bagan persetujuan dan pemenangan Kota Bogor. Jika dilihat dari aspek tersebut, Aji Jaya Bintara (Kang Jaya) dapat menghadirkan wajah dan patron baru peta yang magang di kota bogor, karena kemungkinan besar, restu Prabowo Subianto mengarahkannya dengan program-program yang lebih selaras.

Modal politik Kang Jaya juga layak diperhitungkan, akses langsung ke Presiden Terpilih, menjadi kunci terlaksananya program-program kerja Kota Bogor kedepannya karena alokasi dana pembangunan dari pusat bisa meningkat signifikan.

Secara matematis, dipimpin oleh Partai Gerindra, menjadi komponen penting penantang koalisi yang membentuk Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai petahana. Meski faktor wakil walikota juga menjadi variabel yang menentukan, dimana kemungkinan besar, (jika mendapat restu Prabowo), Aji Jaya Bintara berpasangan dengan wakil dari Partai Golkar yaitu Rusly Prihatevy. Dan Deddie Rachim kemungkinan besar berpasangan dengan wakil dari kalangan profesional atau dari partai pengusungnya. Yang jelas pilkada Kota Bogor masih bersifat dinamis dan akan sangat menarik disimak beberapa bulan ke depan. ( IST ) ***

Comments are disabled.