Minim Turis Asing, PHRI Kabupaten Bogor Bertekad Bangkitkan Wisatawan


Loading

B-CHANNEL, CISARUA– Dibukanya aturan PPKM satu bulan lalu oleh pemerintah, belum banyak berarti bagi sebagian pelaku usaha hotel dan resort. Hotel hotel atau bungalow yang tersebar di wilayah Puncak, Cisarua hingga kini masih minim dari tamunya. Pantauan kawasan Puncak, khusisnya di Desa Tugu Utara dan Desa Tugu Selatan, dimana dua desa itu merupakan desa yang kental dengan wisata orang timur tengahnya, kini masih terlihat sepi.

Seperti dil vila Cokro, bungalow bungalow nyaris kosong. Aktivitas tamu yang biasanya didominasi oleh turis asal timur tengah itu kini tidak terlihat. “Hunian disini masih sepi. Tamu tamu dari timur tengah yang biasa berlibur ke Puncak hanya baru sebagian kecil saja,” ujar Ami, stap front office vila Cokro resort.

Ami menambahkan, sejak melanda tempat bekerjanya sempat tutup selama satu tahunan. Mengingat, hotel atau resort di wilayah Puncak, tamunya didominasi oleh warga timur tengah.

“Iya disini sejak pandemi covid 19, kita tutup satu tahun,” imbuhnya.

Ditempat terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indinesia ( PHRI), Kabupaten Bogor, H. Juju Junaedi, mengemukakan, dirinya selaku pengurus PHRI merasa terpanggil untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata di wilayah Kabupaten Bogor termasuk Puncak.

“Pandemi memang memuat dunia pariwisata terpuruk bahkan banyak yang bangkrut. Dan sekarang pandemi dinyatakan sudab usai, ini menjadi tugas berat PHRI untuk membangkitkan kembali suhu pariwisata di Kabupaten Bogor termasuk di Puncak,” tandasnya.

Langkah dan terobosan yang akan dilakukan oleh PHRI yakni, meminta kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk membuka kunjungan wisata ke Puncak setelah lebih dari 10 tahun ditutup.

“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak pihak terkait khususnya dengan para pemangku kebijakan terhadap pariwisata supaya membuka status penutupan kunjungan wisata ke Puncak untuk dibuka. Hal ini diperlukan guna memberikan rasa nyaman dan tidak menjadi kendala bagi para wisatawan dari luar negri,” imbuh H. Juju.

Selain itu, masih kata dia, langkah nyata supaya pariwisata di Ke Puncak bangkit kembali, pihaknya akan membuka terobosan lain dengan membuat jalur travel untuk para pengunjung yang datang dari luar negri.

“Jakarta merupakan pusat para wisatawan mendarat. Dan disitu kita akan menyajikan travel kunjungan ke Puncak. Selain itu, studi banding ke daerah lain seperti Bali dan daerah lainnya itu tidak kalah pentingnya. Banyak pelajaran yang kita raih untuk memajukan wisata hotel dan restauran di Puncak. Kita selaku warga pribumi berkewajiban untuk memajukan kembali dunia pariwisata yang selama ini terpuruk,” pungkasnya.

Dadang Supriatna

Comments are disabled.