BOGORCHANNEL.ID– Polemik internal kepengurusan PCNU Kota Bogor kembali bergulir. Kali ini ketidakharmonisan pengurus datang dari Ketua Tanfidziah PCNU Kota Bogor. Hal itu menyusul pelaksanaan puncak Hari Santri Nasional di Tasikmalaya belum lama ini.
Sekretaris PC IPNU Ridwan Ali Ahmadi menyebut polemik diawali dari pesan WhatsApp Ketua Tanfidziah PCNU yang berisikan ajakan kepada PC IPNU Kota Bogor untuk ikut serta dalam pelaksanaan Puncak Hari Santri Nasional di Tasikmalaya. Ajakan tersebut dinilai mengintimidasi beberapa Banom NU (IPNU – IPPNU).
Menurutnya, selepas terselenggaranya kegiatan di Tasikmalaya, salah satu pengurus PC IPNU Kota Bogor mencoba untuk meminta penjelasan karena tidak dicantumkannya logo Banom IPNU dan IPPNU pada Banner rombongan ke Tasikmalaya.
Sangat disayangkan bukan mendapatkan respon dengan baik Ketua Tanfidziah PCNU Kota Bogor malah memberikan tuduhan tak mendasar kepada IPNU-IPPNU Kota Bogor sebagai Alat Politik dan Pembuat Onar.
Kemudian, lanjutnya, pengurus IPNU-IPPNU kehilangan kabar dari Ketua Tanfidziah PCNU Kota Bogor dikarenakan Kontak WhatsApp Pengurus IPNU-IPPNU di blokir.
“Pengurus IPNU-IPPNU Kota Bogor melayangkan surat permohonan Audiensi kepada Ketua Tanfidziah PCNU dan diterima melalui kesekretariatan PCNU Kota Bogor Sahrul,” jelas Ridwan Ali Ahmadi,”Senin (30/10/23).
Pengurus IPNU-IPPNU Kota Bogor menilai bahwa Ketua Tanfidziah PCNU Kota Bogor main-main karena tidak mengindahkan surat permohonan audiensi yang sudah di sampaikan.
Bahkan kata dia, Ketua Tanfidziah PCNU Kota Bogor tidak menghadiri undangan dan tidak mengutus perwakilan untuk menemui Pengurus IPNU-IPPNU Kota Bogor sampai malam harinya.
Sementara hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan dari pihak Tanfidziah PCNU saat dikonfirmasi melalui what’s app terkait polemik kepengurusan tersebut. ***
