Kendaraan Membludak, Jalur Alternatif Cikopo Selatan Lumpuh Hingga Dua Kilo Meter 


B-CHANNEL CISARUA– Masih berbau libur Natal dan Tahun Baru, arus lalu lintas di wilayah Puncak, Cisarua dan Megamendung terus mengalami kemacetan, Senin (02/01/23). Para pengendara yang tidak mau terjebak oleh kemacetan di jalan raya Puncak, berusaha memasuki jalur alternatif.

Jalur alternatif yang paling tinggi mobilitas adalah jalur alternatif Cikopo Selatan, yang mulai masuk dari Seuseupan Ciawi dan keluar di Cisarua.

Pantauan pasca libur Nataru, kini jalur alternatif itu terus diwarnai kemacetan dengan antrian kendaraan hingga mencapai 2 kilo meter.

Secara pantauan, kemacetan atau penumpukan kendaraan yang didominasi oleh kendaraan ber pelat Jakarta itu terjadi ti wilayah Desa Sukagalih hingga di wilayah Desa Kuta, Kecamatan Megamendung. Ini dikarenakan, medan jalan di sana selain kecil juga memiliki tanjakan dan turunan yang tajam, hingga laju kendaraan dikawasan itu sangat pelan dan sangat berhati hati.

“Ngeri mas jalannya. Nanjak, turun yang tajam juga tikungannya tidak kalah tajam tajam. Kami yang tidak biasa lewat sini harus hati hati,” kata Bayu, pengendara asal Jakarta.

Untuk mengatur lalulintas disana supaya lancar, karena tidak ada petugas yang berwenang, sejumlah warga secara sukarela melakukan pengaturan terhadap lalulintasnya.

“Di tanjakan Goleah ini sering ada kendaraan yang tidak kuat naik. Untuk menyelamatkan kendaraan yang tidak kuat naik atau mundur ditanjakan, kita suka memberikan bantuan dengan mendorong atau mengganjal roda belakangnya. Karena kalau itu dibiarkan khawatir terjadinya kecelakaan,” ujar Edi (40) warga Sukagalih.

Terkait sempitnya badan jalan di kawasan tersebut, Unang Supriadi warga setempat meminta kepada intansi terkait supaya parit di kiri dan kanan di tanjakan Doyong supaya ditutup dengan gorong gorong beton.

“Sering terjadi kecelakaan akibat terperosok ke parit. Alangkah baiknya parit yang ada di badan jalan tanjakan Doyong, Desa Kuta itu ditutup dengan gorong gorong. Karena dengan adanya parit tersebut bafan jalan menjadi sempit,” pungkas Unang.

Dadang Supriatna

Comments are disabled.