B-CHANNEL, KOTA BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor turun langsung mengecek lokasi rencana pembangunan jalur ganda rel kereta api jurusan Bogor-Bandung diwilayah Bogor Selatan, Kota Bogor. Pengecekan dipimpin wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin, bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini, sebab proyek yang direncanakan dibangun awal 2020 oleh PT. KAI, Pemprov Jabar dan Kementrian Perhubungan tersebut berimbas terhadap ribuan warga terdampak yang ada disekitar bantaran rel kereta api.
Dilokasi, sejumlah anggota dewan yang didampingi Lurah Batutulis Widia Citra Lestari, Sekretaris Camat Bogor Selatan, Abdul Rahman, dan Ketua FK LPM Bogor Selatan Yudi Yuniardi melakukan dialog dengan warga terdampak.
“Ada dua poin penting yang menjadi kesimpulan atas aspirasi dan harapan warga. Pertama, warga ingin adanya uang kerahiman untuk mengganti tempat tinggalnya karena selama ini warga yang tinggal di tanah milik PT. KAI telah membayar PBB, Listrik, perairan PDAM dan sebagainya. Warga yang tinggal disini sudah puluhan tahun dan itu tidak gratis meskipun bertempat diatas tanah milik PT. KAI,”kata Jenal, usai berdialog.
Sebenarnya, lanjut Jenal, warga menyadari, tetapi dalam hal ini, warga ingin adanya perlindungan atau solusi dari pemerintah seperti kompensasi maupun relokasi ketempat yang semestinya.
Menurut Jenal, warga yang terdampak harus memiliki tempat yang layak kembali atau mendapat uang kerahiman yang sesuai ketika tempat tinggalnya hilang karena terdampak pada proyek yang akan berlangsung nanti.
“Warga mengharapkan kami sebagai wakil rakyat bisa mengawal bagaimana kompensasi yang layak sehingga warga bisa kembali mendapatkan tempat yang layak juga. Inilah yang kita kawal, kita pastikan mereka mendapatkan hak yang layak untuk mendapatkan tempat yang baru, kehidupan yang layak dan baik,” tegasnya.
Selain itu, Jenal menambahkan, warga berharap Wali Kota Bogor Bima Arya, untuk memperjuangkan aspirasi warga, seperti adanya rusunawa untuk tempat tinggal warga yang baru atau menyediakan tempat sementara.
“Dua poin itulah yang akan kami sampaikan kepada Wali Kota dimana kami akan memperjuangkan uang kerahiman atau kompensasi yang layak bagi warga dan menyampaikan upaya relokasi sementara dengan semua aspirasi dan harapan warga,” ujarnya.
Jenal menegaskan, pada sosialisasi selanjutnya diharapkan dewan DPRD diundang sehingga bisa mengetahui seberapa besar uang kerahiman yang layak yang diterima oleh warga.
Sementara warga terdampak, juga Ketua RW 09, Kampung Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Ohi menyatakan Ssetuju dengan adanya rencana pembangunan jalur ganda rel ganda rel kereta api. Namun, warga memohon perlindungan dari pemerintah bagaimana nasib warga yang terdampak, sedangkan mayoritas warga yang tinggal sudah puluhan tahun.
“Silahkan jika memang akan dipakai tanah ini, kami pun menyadari telah tinggal di tanah milik negara. Tetapi bagaimana tempat warga yang terdampak. apakah ada tempat sementara untuk warga ? Jadi kami ingin ada kejelasan dalam hal ini. Mohon pemerintah bisa membantu menyelesaikan persoalan warga ini, sekalipun mendapat uang kerahiman diharapkan sesuai dengan semestinya,” harapnya. (*)
No comment