Berikut Penjelasan Penyakit Batu Ginjal dan Prostat Oleh Siloam Hospital Bogor


B-CHANNEL, BOGOR– Keluhan seputar urologi atau saluran kemih banyak dialami pria pada usia diatas 50 tahun akibat ketidakseimbangan hormonal dan penurunan fungsi penguraian yang membuat ukuran kelenjar prostat terus membesar sehingga proses buang air kecil akan terganggu.

Hal demikian dijelaskan Dokter Spesialis Urologi, dr Juhadi Sunaryo SpU di Siloam Hospital Bogor saat memberikan edukasi bersama puluhan Paguyuban Dharma Bogor, Kamis (14/03/19).

Dr. Juhadi mengatakan, batu Ginjal adalah keluhan yang paling banyak ditemukan di Siloam Hospital Bogor yang umumnya diderita oleh pasien pada usia sekitar 60 sampai 70 tahun sekitar 30 sampai 40% setiap bulan.

Batu yang berada di dalam saluran kemih ini, sambungnya, seperti kristal yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, dan penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Yang bisa berada di dalam ginjal maupun di dalam kandung kemih, sambungnya, pasien yang menderita batu ginjal ada kategori ringan dan berat (non inasive dan minim inasive).

“Untuk kasus batu ginjal ringan kami berikan obat sedangkan untuk kasus batu ginjal berat atau besarnya batu yang menyebabkan penyumbatan maka kami lakukan teropong atau penempatan laser dan pengobatan dengan metode ESWL,” katanya.

Berbicara didepan Paguyuban Dharma Wulan mengenai infeksi saluran kemih pada usia senior.

“Dengan iklim tropis di Indonesia ini maka masyarakat yang tinggal di daerah ini lebih rentan terkena batu ginjal sebab mereka lebih mudah terkena dehidrasi,”jelasnya.

Dr. Juhadi secara rinci menjelaskan, tentang penyakit batu ginjal dan prostat. Penyakit gagal ginjal di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena hipertensi, diabetes melitus, kelainan bawaan, dan gangguan penyumbatan saluran kemih.

Gangguan prostat merupakan penyakit yang umum dialami pria yang berusia diatas 50 tahun. Secara umum, gangguan prostat yang dapat menyerang pria yaitu Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau biasa dikenal dengan pembesaran prostat sehingga terjadi penyempitan di saluran kemih, yang lambat laun akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.

“Beberapa gejalanya adalah, susah buang air kecil, aliran urine yang tersendat, merasa tidak tuntas buang air kecil, buang air kecil lebih sering di malam hari. BPH umumnya terjadi seiring bertambahnya usia karena adanya perubahan pada kadar hormon seksual,”paparnya.

Pada pasien BPH pihaknya memberikan penanganan operasi (TURP) Transurethral Resection of Prostate yaitu, berupa operasi pembedahan minimal invasif yang merupakan baku emas dalam penanganan penyakit prostat BPH yang berkomplikasi.

Ia mengingatkan untuk melakukan pola hidup sehat guna mencegah terjadinya gagal ginjal, dengan cara minum air putih minimal 8 gelas sehari- agar terhidrasi dengan cukup. Mengurangi asupan garam, gula, dan zat-zat mineral lainnya – karena dapat merusak fungsi ginjal dan berisiko terkena hipertensi, dan diabetes melitus, serta batu pada saluran kemih jangan menahan buang air kecil, serta konsumsi sayur dan buah – buahan, kurangi minuman soda, kopi, teh, alkohol dan stop merokok, olahraga teratur dan hindari suplemen.

Sementara itu Executive Director Siloam Hospitals Bogor Liediawaty Shahaan mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan kesehatan masyarakat yang tinggal di Kota berkembang ini, khususnya pasien gagal ginjal pada usia lanjut sehingga mereka dapat menjalani pola hidup sehat, tutupnya di akhir acara.

Sementara, Ketua Paguyuban Dharma Wulan Bogor Deddy Kusdedi (70) memberikan tanggapannya tentang materi yang diberikan sangat bagus dan bermanfaat bagi lansia, informatif.  (*)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *