B-CHANNEL, CIJERUK – Pembangunan Tembok Penahan Tebing (TPT) peningkatan jalan Genteng – Cipicung, di Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk yang dikerjakan oleh CV Bungkas dengan anggaran 1,4 milyar lebih terbengkalai, lantaran belum dibayarnya upah para pekerja bangunan tersebut.
Akibatnya, bahan matrial berupa split dan pasir dibiarkan menumpuk menutupi jalan sehingga warga yang akan melintas terutama pengguna kendaraan roda empat tidak bisa lewat sama sekali.
Salah satu pekerja yang juga warga setempat, Agus mengaku sejak empat hari terakhir dirinya bersama pekerja lain sudah tidak bekerja lagi, karena hampir 20 hari upah tenaga yang menjadi haknya belum pernah dibayarkan hingga sekarang.
“Saya bingung kenapa hak kami sebagai tenaga kerjanya diproyek ini belum juga dibayarkan hingga senin kemarin dan hanya mendapat janji-janji saja dari pihak pemborong, janjinya mau dibayar sabtu kemarin tapi mana buktinya sampai saai ini ga ada, cuma angin belaka saja,”tegasnya, Kamis (22/11/18).
Karena tidak ada titik terang, akhirnya ia bersama tenaga kerja lainnya sepakat untuk mengentikan dulu pekerjaan sampai ada pembayaran dari pihak pemborong.
“Buat apa kami teruskan kerjaannya kalau hanya harus makan gaji buta, enak di mereka ga enak di kami dong. Sekarang saja, untuk menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari terpaksa harus pinjam sana sini dulu. Pokoknya, kami semua tidak akan bekerja sebelum ada pembayaran terlebih dulu,”tegasnya.
Ia menambahkan, untuk upah pekerja yang belum dibayar sendiri berpariatif tergantung dari lamanya bekerja, seperti ada yang 500 ribu hingga 2,5 juta.
“Kami berharap pihak pemborong segera memberikan upah yang menjadi hak kami selama bekerja, sebagaimana pernah dijanjikan kemarin yang katanya mau di bayar full tapi ga jadi, setengahnya saja engga, lalu janji lagi kurangnya nanti hari senen kemarin tapi malah ga ada kabar,”keluhnya.
Sementara, kekesalan atas lambatnya pengerjaan TPT diungkapkan pula oleh ujang salah satu warga cipicung RT 01 RW 04. Pasalnya, sudah seminggu ia melihat pasir menumpuk di pinggir jalan yang berdampak pada sejumlah kendaraan roda empat tidak bisa lewat.
“Imbas dari perbuatan pemborong telah membawa dampak pada yang lainnya, dimana pekerja itu sendiri telah membiarkan bahan material menumpuk kaya gitu. Padahal kan bisa disimpan lebih kepinggir. Nah,kalau seperti ditengah itu khawatir ada pengendara motor yang jatuh,akibat jalanan jadi sempit, juga bisa merusak saluran air di pinggir jalan,sampai kapan selesainya proyek ini kalau yang kerjanya juga ga ada. Jadi tolong buat pemborong penuhi hak pekerjanya,”tuturnya.
Reporter : Agus Sudrajat
No comment