BOGORCHANNEL.ID– Sempat menjadi sorotan di media sosial lantaran pernyataannya yang dinilai arogan dan kasar terhadap pihak aparat kepolisian, seorang Mahasiswa Unpak Bogor bernama Reza Bhakti Nugraha akhirnya meminta maaf. Pernyataan tersebut keluar saat mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta menolak revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) 2024 kemarin.
Kepada media Reza yang diwakili Wakil Rektor Unpak Dr Andi Chairunnas menyampaikan permohonan maaf tersebut. Ia mengaku bahwa perkataan saat aksi demo itu keluar secara spontan, bukan karena niat yang disengaja, namun suasana dan situasi saat itu memengaruhi dan membuat banyak pihak tersinggung.
Reza mengaku, banyak menerima ancaman melalui media sosial dan pesan di WhatsApp yang membuat dirinya harus menonaktifkan akun media sosialnya. Bahkan, ada yang mengancam akan memantau aktivitasnya di kampus.
“Saya menduga ancaman ini datang dari oknum tertentu karena beberapa dari mereka menggunakan foto profil resmi,” ungkap Reza.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Universitas Pakuan Dr Andi Chairunnas mengatakan masalah tersebut telah diselesaikan melalui musyawarah antara pihak kampus dan pihak yang merasa tersinggung.
“Permasalahan ini sudah diselesaikan dengan cara damai setelah Reza menyampaikan permohonan maaf secara lisan,” kata Wakil Rektor, Jumat ( 23/08/24) malam.
Dr. Andi menambahkan bahwa universitas telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi Reza terkait ancaman yang diterimanya.
Ia menekankan bahwa demonstrasi merupakan hak mahasiswa, tetapi harus dilakukan secara kooperatif dan tidak menimbulkan gangguan.
“Kami tidak pernah melarang mahasiswa untuk berdemo asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Dr. Andi.
Ke depan, Universitas Pakuan berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan mahasiswa diingatkan untuk tetap menjaga emosi serta etika dalam menyuarakan aspirasi mereka.
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan kami akan terus mengedepankan dialog untuk menyelesaikan setiap permasalahan,” tutup Dr. Andi.
Kejadian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi semua pihak untuk menjaga ketertiban dan kedamaian saat menyampaikan aspirasi di muka umum.***