Ridwan Kamil dan Bima Arya Bertemu Gubernur Tokyo, Apa Yang Dibahas?


Loading

B-CHANNEL, BOGOR– Wali Kota Bogor Bima Arya turut mendampingi pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Gubernur Tokyo Koike Yuriko di Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jepang, Jumat (3/3/23).

Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibahas, salah satunya terkait permasalahan sumber daya manusia atau krisis tenaga kerja di Jepang.

“Tadi saya bersama Pak Gub dan Bupati Sumedang melakukan pembicaraan dengan Gubernur Tokyo. Yang pertama yaitu memberikan update tentang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Kota Bogor yang di atas rata-rata nasional dan membuka ruang bagi Jepang, khususnya semua kota yang berada dalam teritori Tokyo untuk bisa memanfaatkan SDM yang kami miliki karena kondisi Jepang tengah kekurangan SDM,” ungkap Bima Arya di Tokyo.

Seperti diketahui, saat ini Jepang tengah kekurangan tenaga kerja lantaran SDM Negeri Sakura banyak yang mulai menua namun tingkat populasinya sedikit.

Jepang pun menerima SDM asing yang dinamakan Pekerja Berketerampilan Khusus atau Specified Skilled Worker yang siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dan lain sebagainya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Bima Arya yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) membangun komunikasi dengan Gubernur Tokyo untuk membuka peluang kerja sama dengan 98 kota di Indonesia dengan kota-kota di Provinsi Tokyo.

“Saya juga membangun komunikasi dengan Ibu Gubernur untuk bisa bekerja sama bersama 60 wali kota yang berada di bawah otoritas Provinsi Tokyo,” ujar Bima Arya.

Khususnya Bogor, lanjut Bima, kota hujan ingin mempelajari dan bekerja sama terkait penyelenggaraan Tokyo Marathon.

“Tokyo Marathon ini dikenal sebagai salah satu marathon terbesar, tersukses di dunia yang dihadiri oleh 40 ribuan pelari dari seluruh dunia. Bogor ingin mempelajari itu karena bagi Bogor, sport tourism adalah salah satu fokus utama kita. Karena ini bukan hanya sekedar pelaksanaan teknis tapi ada edukasi, kesiapan pembinaan, kultur dan lain-lain,” pungkasnya. (***)

Gambar: IST

Comments are disabled.