B-CHANNEL, KOTA BOGOR– Program Sekolah Ibu yang ada saat ini bukan tidak bagus. Namun, masih banyak program lain yang dinilai sangat membutuhkan segera dana segar dibanding dihamburkan untuk Sekolah Ibu.
Kabid Pembinaan PNF Disdik Kota Bogor, Uju juyono mengakui hal tersebut. Menurutnya, masih banyak program yang berbau pendidikan yang membutuhkan anggaran lumayan besar.
“Saat ini memang ada program Sekolah Ibu yang sedang digandrungi. Namun, seyogyanya pemerintah daerah turut memperhatikan nasib pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Seperti kebutuhan sarpras, honor tutor hingga mencakup 8 standar pendidikannya. Dikarenakan output serta proses pendidikan PKBM lebih jelas dan terintergrasi,” tutur Uju, Jumat (03/081/18).
Terlebih, masih kata Uju, saat ini Pemkot Bogor tengah menggagas program pemerataan PKBM di tiap kelurahan, guna peningkatan angka RLS serta efektifitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
“Ini dulu yang harus dikejar kalau menurut saya,†tegasnya.
Terpisah, kebijakan Pemkot Bogor menerapkan Sekolah Ibu menurut Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Ahmad Aswandi, anggaran sebesar Rp10,2 miliar untuk program tersebut sudah terdapat di KUA PPAS, namun hal itu belum tentu disetujui dewan.
“DPRD belum tentu menyetujui anggaran untuk program Sekolah Ibu itu. Saat ini pengajuan anggarannya masih dibahas,”ungkapnya.
Kiwong -sapaan akrabnya- menjelaskan, pembahasan pengajuan anggaran akan dikaji atau dievaluasi efektifitasnya lantaran dana yang diajukan nominalnya sangat fantastis. Selain anggaran tersebut berada di kecamatan dan kelurahan.
“Tentunya dengan besarnya anggaran untuk program Sekolah Ibu itu, maka harus ada kajian atau evaluasi. Semuanya masih dalam pembahasan, disetujui atau tidaknya anggaran tersebut oleh DPRD,” tukas dia. (*)
No comment