Padi Organik Dipanen di Lahan 3 Hektar di Kawasan Mulyaharja


B-CHANNEL, KOTA BOGOR– Kelompok Tani Lemah Duhur melakukan panen raya padi organik di Kampung Ciharashas, Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor, kemarin Kamis (25/07/19). Tampak hadir Asisten Administrasi Umum (Asum) Setda Kota Bogor Achsin Prasetyo, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Irwan Riyanto, Camat Bogor Selatan Atep Budiman dan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol CZI Aji Sujiwo.

Di sela panen, diserahkan secara simbolis mesin perontok padi lipat kepada kepada Kelompok Kerja (Pokja) Kujang Mandiri. Panen raya padi organik tersebut dilakukan di atas lahan seluas 3 hektar.

Achsin Prasetyo mengatakan kegiatan panen raya padi organik tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas antara Pemkot Bogor, warga dan Kodim 0606 Kota Bogor.

Lahan pertanian Kota Bogor, lanjut Achsin, kedepannya pasti memiliki tantangan yang luar biasa, mengingat kebutuhan lahan di Kota Bogor yang cukup tinggi berupa alih fungsi.

“Namun demikian Pemkot Bogor telah memiliki program kerja untuk melindungi lahan pertanian berkelanjutan yang saat ini luasnya hanya 330 hektar. Bersama pihak terkait, Pemkot Bogor sedang menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) guna melindungi lahan pertanian di Kota Bogor,” kata Achsin.

Untuk mewujudkannya, lanjut dia, diperlukan kerja keras mengingat sebagian kepemilikan lahannya ada di para pemodal. Diharapkan kedepan dikembangkan pertanian tematik, utamanya buah-buahan khas Kota Bogor.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Irwan Riyanto menyampaikan, sebesar 50 persen hasil panen raya padi organik akan dijual kelompok tani kepada konsumen. Hal ini didasari perhitungan dalam satu hektar hasil panen padi organik akan memberikan hasil sebesar Rp 3 juta, sementara jika menanam bukan padi organik keuntungan yang dihasilkan kurang lebih di kisaran Rp 1 juta. Di pasaran harga beras organik dihargai 25 hingga 30 ribu rupiah per kilogram sementara untuk gabah hanya dihargai 3000 rupiah.

“Karenanya kita ubah dan kita dorong petani untuk tidak menjual gabah, ke depan petani harus menjual beras karena nilainya akan lebih,” jelas Irwan.

Sementara itu, Camat Bogor Selatan Atep Budiman menyampaikan prestasi kelompok tani bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan lahan pertanian mengingat kepemilikan lahan yang tidak semuanya dimiliki warga.

Untuk itu diperlukan perhatian dan kebersamaan semua stakeholder sehingga kedepan bisa menjadi kebanggaan bagi semua. Selain itu padi organik yang dipanen diharapkan Atep bisa lebih dikembangkan lagi sehingga bisa lebih dari 3 hektar dengan mengajak kelompok tani lainnya.

Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol CZI Aji Sujiwo menegaskan petani merupakan tulang punggung ketahanan dan kedaulatan pangan. Perhatian besar Pemerintah Kota Bogor harus diimbangi kelompok taninya. Kepada jajarannya, Dandim memerintahkan untuk mengawal hasil panen padi organik yang 50 persennya akan dijual ke konsumen sebagai bentuk pertanggungjawaban serta dalam rangka mensejahterakan para petani. (*)

Foto: Humpro

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *