Meski Sudah Meminta Maaf, Plt Bupati Bogor Tetap Dihujat Karena Dinilai Arogan


B-CHANNEL, BOGOR– Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan sudah meminta maaf atas pernyataannya yang diduga menistakan agama yakni siap menginjak alquran, saat ditanya salah seorang wartawan lokal harian terkait isu jual beli jabatan atau promosi mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bogor beberapa waktu yang lalu. Pernyataan itu pun menuai reaksi kecaman dari masyarakat muslim di Bogor yang tersakiti, hingga berbuntut ancama pelaporan polisi

Pernyataan polisi Partai Gerindra diakuinya khilaf dan salah, karena terpeleser omongan yang menyebut siap menginjak alquran berujung kecaman dan hujatan, ia pun harus berhadapan dengan jutaan umat muslim yang merasa tersakiti.

Kendati Iwan sudah memberikan klarifikasi dan meminta maaf ada secara terbuka, namun mendapat hujatan.

Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama , Yusuf M Fatah menegaskan ucapan Plt Bupati Bogor dinilai arogan.

Yusuf mengaku sudah mendengarkan rekaman wawancara antara wartawam dan Plt Bupati Bogor secara utuh. Dalam rekaman yang ia perdengarkan, Plt Bupati menyebut apabila melaksanakan jual beli jabatan, ngomongnya sambil injak Al-Quran

Yusuf menyampaikan tantangan kepada Plt Bupati Bogor yang arogan. Apabila memang jantan akan melaksanakan ucapannya, tolong informasikan kepadanya.

“Saya akan berada di sampingnya, sebelum menginjakan kaki di atas kitab suci Alquran. Nyawa Anda atau nyawa saya yang akan melayang,” tandas Yusuf dalam rekaman video yang dikirimkannya dari tanah suci Mekkah, Selasa (28/2/23).

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji juga mengecam pernyataan Plt Bupati Bogor itu.

Menurutnya, ucapan injak kitab suci umat Islam tidak pantas, karena Allah sangat melarang. Sehingga pernyataannya itu bisa masuk kategori pelecehan.

“Kami sangat menyayangkan pernyataan itu. Pernyataan injak Alquran sangat dibenci Allah. Seharusnya, bersumpahlah atas nama Allah, jangan arogan terhadap Alquran,” kata Mukri Aji.

Mukri Aji menyayangkan, ucapan tidak pantas itu muncul dari seorang kepala daerah yang notabene adalah pejabat publik.

Sebagai pejabat publik, semestinya Iwan Setiawan harus hati-hati memberikan pernyataan.

“Jujur saya kaget mendengar pernyataan yang seharusnya tidak keluar dari seorang pejabat publik. Oleh karena itu baiknya, setiap ucapan terutama membawa sumpah harus berhati hati. Jangan sampai dari ucapan tersebut bisa membawa petaka,”tandasnya.

Risky

Comments are disabled.