KONI: Defia Aset Penting Kota Bogor


B-CHANNEL, KOTA BOGOR– KONI Kota Bogor menegaskan bahwa Defia Rosmaniar, taekwondoin peraih medali emas Asian Games 2018 dari nomor poomsae perorangan putri merupakan atlet binaan Pengcab Taekwondo Indonesia (TI) Kota Hujan.

Bahkan, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu telah mengantungi KTP Kota Bogor, sejak dia turun membela Kota Hujan pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2010 di Bandung.

“Awalnya Defia memang warga Kabupaten Bogor. Namun, berdasarkan azas pembinaan, yang bersangkutan dari sejak awal telah dibina TI Kota Bogor. Bahkan saat masih SMP, pengcab sudah memberikan ongkos pulang pergi baginya setiap kali berlatih. Dia dulu naik angkot dari Leuwisadeng ke tempat latihan,” ujar Ketua Bidang Prestasi KONI Kota Bogor, Yudi Wahyudi kepada wartawan, Senin (20/8/18).

Menurut Yudi, Defia merupakan aset berharga KONI Kota Bogor, atas dasar itu setelah Porda 2014 berakhir, pihaknya selalu memberikan dana pembinaan setiap bulannya. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan bonus bagi Defia.

“Apresiasi itu tidak pernah putus, sampai sekarang. Bahkan, setiap Defia TC ke luar negeri, KONI selalu memberi bantuan,” ucapnya.

Yudi menegaskan bahwa kesuksesan Defia meraih emas pada Asian Games tak terlepas dari tangan dingin pelatih dan pengurus pengcab.

“Kami ingin mengapresiasi keberhasilam TI. Kami bingung, Defia kan sudah sering berlaga di event internasional, mulai dari SEA Games, Islamic Solidarity Games, Martial Art Games, dan PON. Dulu orang pada kemana, giliran sukses Asian Games semua mengklaim,” katanya.

Yudi menyatakan, adalah hal yang wajar apabila Defia kerap tinggal di rumah orangtuanya di Leuwisadeng. “Ya, wajar anak menengok orangtua. Sebab, kan selama ini Defia tinggal di Pelatnas,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Pengcab TI Kota Bogor, Hambali mengucapkan terimakasihnya kepada para pelatih yang telah menempa Defia sehingga bisa keluar sebagai peraih emas. “Pelatih sukses membangun kedekatan psikologis antara atlet dan pelatih,” katanya.

Lebih lanjut, kata Yudi, TI Kota Bogor akan melanjutkan program pembinaan jangka panjang, agar atletnya dapat memperkuat tim nasional Indonesia pada level multievent yang lebih tinggi. Tetapi, tentunya takkan meninggalkan target Porda 2018. “Regenerasi atlet juga harus terus berjalan, demi meraih hasil maksimal,” ungkapnya.

(Humas KONI)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *