B-CHANNEL, MEGAMENDUNG-Anggota DPR RI Ichsan Firdaus menyebut kasus giji buruk di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi sekitar 28 persen. Itu berdasarkan data informasi Dinas Kesehatan, Kabupaten Bogor.
“Angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang dibatasi WHO yaitu sekitar dibawah 20 persen,” kata Ichsan Firdaus di sela Talk Show Bincang Sehat, di Kecamatan Megamendung, Jumat (20/07/18).
Maka, untuk penanganan seperti kasus gizi buruk, Ia meminta, Pemerintah Kabupaten Bogor harus segera mengambil tindakan cepat. Salah satu tindakan cepat yang harus dilakukan, menurutnya, bagaimana agar pelayanan kesehatan di puskesmas maupun pelayanan yang terdepan harus bisa mendeteksi lebih awal.
“Ini yang menjadi agenda besar bagi Kabupaten Bogor, “ujarnya.
Kejadian kasus giji buruk, lanjut Dia, sebenarnya bisa ditangani kalau akses dimasyarakat itu sendiri diperkuat dengan cara kembali mengaktifkan Posyandu. Mengingat, saat ini dinilai keberadaan Posyandu kebanyakan hanya dijadikan kegiatan seremonial.
“Posyandu itu, kan sebagai cermin dari peran serta masyarakat untuk memberikan akses pelayanan kesehatan, jadi keberadaannya harus diperkuat, jangan dijadikan seremonial saja, “tegasnya.
Dijelaskannya, saat ini sudah waktunya mempertajam program Posyandu, pasalnya jika posyandu tidak diperkuat, tidak diberikan akses yang baik dan tidak mendapat pembinaan ataupun suport dari Pemda setempat, maka fungsinya akan seperti program-program formal saja.
“Posyandu sesungguhnya adalah program yang sudah begitu lama sejak orde baru dan saat itu pemerintahannya pun sangat perhatian betul, sehingga program posyandu di saat jaman orde baru begitu efektip, “akunya.
Ia berharap, Posyandu harus menjadi ujung tombak gerakan masyarakat hidup sehat agar peran serta masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan bisa tercapai. Apalagi sudah terbukti berjalan efektif dijaman-jaman sebelumnya.
“Saya harap jangan ditinggalkan, sebab kalau sekarang ditinggalkan kejadian-kejadian seperti kasus giji buruk di Kabupaten Bogor tidak akan pernah bisa teratasi, “pungkasnya.
Reporter/Foto : Agus Sudrajat
No comment