Isi Tausiyah Saat Kampanye, Tim Bara Afi: Ikhtiar Politik Kami Dengan Dasar Ajaran Agama Islam


B-CHANNEL- PAMIJAHAN – Kerap bertandang ke suatu wilayah untuk menemui masyarakat dalam rangka memaksimalkan sisa waktu masa Pemilu Pileg dengan bersafari politik sekaligus bersilaturahmi, H. Afif Juwaeni yang merupakan Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten dari Partai Berkarya, sering diminta masyarakat untuk mengisi acara pengajian rutin yang digelar Ibu-ibu dari Majelis Taklim.

Belum lama ini, Haji Afif berlatar belakang mantan militer TNI Angkatan Darat (AD) itu mengisi tausiyah di dua tempat, yakni Majelis Attoharoh Kampung Masjid, dan Majelis Assyifa Kampung Sindang Asih, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Mengisi tausiyah atas permintaan itu, bukan tanpa alasan, sebab, mantan Perwira Muda berpangkat Mayor ini memiliki background Pendidikan di Pondok Pesantren. Bahkan, sewaktu kecil Afif juga mengenyam bangku pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

“Alhamdulillah bekal ilmu agama saya terdahulu di Pondok Pesantren bisa dimanfaafkan saat ini. Meski tidak seperti guru para Ulama dan Kiyai, tapi  paling tidak sedikit mengerti tentang ilmu agama sesuai anjuran wallassunnah waljamaah,”ucap Afif.

Tak hanya itu, Afif juga mengaku setiap mendapat undangan warga di acara keagamaan seperti momentum hari besar Maulid Nabi, berkesempatan untuk bertausiyah, meski tidak dengan waktu yang lama.

“Dengan diberi kesempatan setiap menghadiri undangan di acara maulid, alhamdulillah ketika memberi sambutan hal-hal yang bersifat keagamaan sesuai temanya saya sisipkan. Pada intinya menyiarkan kebaikan sebagai muslim sesuai syariat islam tentu banyak manfaat,”ujar Pria Lulusan Universitas Institut Agama Islam Negeri Gunung Jati Bandung ini.

Sementara itu, Ketua Pemenangan Bara-Afi, Afif Juwaeni (Aceng) yang merupakan adik kandung dari Afif Juwaeni mengungkapkan bahwa politik yang dilakukan semua itu atas dasar agama. Karena menurutnya, ikhtiar politik tanpa didasari dengan cara-cara ajaran agama islam maka yang ada adalah kehancuran. Politisi berpolitik tanpa agama akan muncul sebagai politisi korupsi tidak ada keberkahan yang didapatkan oleh politisi tersebut ataupun masyarakat itu sendiri.

“Jadi, kalau ada ungkapan bahwa agama tidak boleh dicampuradukan dengan politik atau sebaliknya, menurut kami itu salah besar. Karena politik yang kami lakukan insha allah kami berpolitik dengan cara silaturahmi konsolidasi ikhtiar politik dengan dasar ajaran agama islam,”jelasnya.

Dalam setiap kesempatan bersilaturahmi dengan masyarakat khusunya di Dapil 4 Kabupaten Bogor, tambah Aceng, dirinya dengan Kang Mayor selalu menyampaian kepada masyarakat, bahwa dalam pertarungan Pemilu pada Pileg 2019 ini, tidak hanya mencari kemenangan dan keberhasilan. Tetapi bagaimana caranya ikhtiar, memperjuangannya dengan sebuah kemenangan atau kebehasilan dengan mendapatkan keberkahan.

“Buat apa menang berhasil kalau keberhasilan itu penuh dengan kezholiman, baik untuk politisi maupun masyarakat yang ada di wilayah itu sendiri,”tandasnya. (dr/bc)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *