HMI Soroti Kenaikan Harga BBM


B-CHANNEal, KOTA BOGOR– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Bogor soroti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi saat ini. Kenaikan BBM yang dilakukan oleh para penguasa itu pun bukan kali pertamanya yang harus dihadapi rakyat Indonesia.

Upaya untuk menolak kebijakan nonpopulis itu pun terus dilakukan para mahasiswa yang juga rakyat Indonesia. Misalnya, mulai dari audiensi, demonstrasi besar-besaran hingga menulis “curhatan” diberbagai media sosial.

Meski demikian, suka tidak suka, kebijakan tetap menjadi kebijakan, apapun yang dilakukan oleh pemerintah mulai dari kepemimpinan era Soeharto hingga kepemimpinan Jokowi .

“BBM merupakan bagian yang paling krusial dalam tatanan perekonomian Indonesia bahkan dunia. Jika BBM naik, artinya tarif dasar listrik (TDL) ikut naik, ongkos infrastruktur juga naik, sembako naik, dan segala kebutuhan masyarakat akan naik,” ujar Ketua HMI Cabang Kota Bogor, Saepul Wahyudin Putra dalam siaran persnya, Senin (02/07/2018).

Saepul juga mengatakan, kenaikan harga BBM yang saat ini terjadi tentunya akan menjadi gejolak masyarakat jika tidak dibarengi dengan kenaikan penghasilan.

“Kalau dari segi perekonomian akan berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat pada pelaku usaha. Belum lagi angka kriminalitas yang ikut naik, angka penganguran yang bertambah dan beberapa dampak lainnya,” katanya.

Saepul menambahkan, untuk menentukan harga BBM bersubsidi dan non-subsidi ini juga akan menjadi kebijakan yang dilematis bagi pemerintah, mengingat harga minyak dunia semakin melonjak.

“Kebijakan kenaikan BBM sebaiknya dilakukan sesudah melihat setidaknya beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemerintah. Pertama adalah kuat atau lemahnya APBN dalam menghadapi harga BBM. Kedua, kuat atau tidaknya anggaran BUMN dalam hal ini Pertamina menanggung beban harga minyak dunia,” pungkasnya. (*)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *