Hampir Satu Bulan Pasokan Air Bersih di Bogor Utara Alami Gangguan, Dirut PDAM Paparkan Ini


BHANNEL, KOTA BOGOR– Sebagian wilayah di Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, hampir sebulan ini mengalami gangguan pasokan air bersih PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Apa yang sebenarnya terjadi dan apa langkah PDAM mengatasi gangguan itu?

Saat mensosialisasikan rencana pembangunan local reservoir di perumahan Griya Soka di ruang rapat utama PDAM Kota Bogor, Jumat (27/07/18) kemarin, Direktur Utama PDAM Kota Bogor Deni Surya Senjaya memaparkan hambatan-hambatan dalam distribusi air bersih ke wilayah Kecamatan Bogor Utara.

“Air ke Bogor Utara dipasok dari Reservoir Cipaku kapasitas 9.000 m3 yang berasal dari aliran Sungai Cisadane. Ketika level Cipaku tidak pada kondisi semestinya, maka daerah di sekitar Bogor Utara akan mengalami gangguan. Terutama di wilayah Cimahpar, Bogor Baru, Griya Soka dan sekitarnya. Mengapa? Karena itu daerah-daerah yang elevasinya lebih tinggi dari reservoir,” papar Deni.

Sejak sebulan terakhir atau pertengahan bulan puasa lalu, curah hujan di wilayah hulu Sungai Cisadane cenderung rendah. Hal ini mengakibatkan debit air baku ke intake Ciherang Pondok menurun cukup signifikan, dari 1.700 liter perdetik jadi sekitar 1.550 perdetik. Akibatnya, pasokan ke IPA dan Reservoir Cipaku juga menurun.

“Kalau ini (sifatnya) alamiah. Kami hanya berharap hujan turun normal di daerah hulu. Memang beberapa hari terakhir hujan turun di daerah Bogor intensitasnya masih terlalu rendah. Belum cukup baik untuk menambah debit air baku ke Intake Ciherang Pondok,” kata Deni.

Selain curah hujan yang rendah, adanya akumulasi endapan lumpur di sekitar DAM Intake Ciherang Pondok juga menurunkan debit air baku. Sejak tiga pekan lalu, PDAM melakukan pengerukan lumpur di sekitar bendungan, dengan harapan ketinggian level air baku ke intake bertambah.

“Alhmadulilah ada penambahan sekitar 20 liter perdetik. Namun itu pun masih belum cukup,” ujar mantan Kepala Bagian Perencanaan dan Pengawasan Teknik PDAM Kota Bogor itu.

PDAM juga telah membersihkan lumpur di bak prasedimentasi intake Ciherang Pondok dan membersihkan saluran pipa transmisi, dengan harapan pasokan air baku ke IPA Dekeng dan Cipaku bisa lebih baik. Pompa sementara di area Intake Cipaku pun sudah dioperasikan. Namun kapasitasnya tidak terlalu besar, 100 liter perdetik.

“Kami baru dapat info bahwa pompa yang kami pesan dari Eropa sedang dalam perjalanan menuju Semarang. Dari semarang lalu dibawa ke Bogor. Jika pompa ini sudah dipasang di Intake Cipaku, insya allah dapat menambah sekitar 300 liter perdetik. Ini untuk meningkatkan pelayanan di wilayah Bogor Utara,” tutur Deni.

Perusahaan air minum milik Pemkot Bogor ini pun tengah menunggu pembangunan SPAM Katulampa selesai pada akhir September 2018. Proyek Kementerian PUPR kapasitas 300 liter perdetik ini diyakini dapat mengatasi persoalan gangguan pasokan air di wilayah Bogor Utara, sehingga target cakupan 100 persen aksi air bersih di Kota Bogor dapat terpenuhi pada tahun 2019.

PDAM juga telah memasang local reservoir kapasitas 50.000 liter di perumahan de’Botanical Cimahpar dan menyiapkan satu lagi kapasitas 100 ribu liter di perumahan Griya Soka. Untuk penanganan darurat, PDAM juga menyiapkan armada tangki air untuk memasok air bersih saat terjadi gangguan pengaliran. (*)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *