B-CHANNEL, KOTA BOGOR– Bencana alam tsunami di Banten dan Lampung yang menelan banyak korban jiwa dan luka-luka, menyisakan cerita pilu keluarga yang selamat dari hempasan dasyatnya air laut pasang Selat Sunda. Korban selamat itu adalah keluarga besar Haji Odang warga Bogor Selatan, Kota Bogor.
Salah seorang anggota keluarga Haji Odang, Irvan Felani Purnama atau Boip (26) menuturkan kejadian sadisnya terjangan gelombang air tsunami yang porak porandakan semua bangunan yang ada disekitaran hotel dimana tempat ia dan keluarga menginap.
Diakui Boip, gelombang air (ombak) saat itu terlihat didepan mata diketinggian satu meter datang kearah hotel sekitar pukul 21:00 WIB. Namun ombak tersebut surut seketika. Belum 1 menit, kemudian terlihat ombak susulan setinggi tiga sampai empat meter datang dari arah pantai.
“Saya teriak ada ombak susulan. Masyarakat yang ada berhamburan. Saya lari kehotel ke lantai dua hotel. Sebelumnya saya sama teman sempat mencari handphone yang terbawa setelah ombak pertama surut,”cerita Boip.
Saat dirinya berada diatas bersama 12 anggota keluarga ada juga tiga orang penghuni hotel lain. Anggota keluarga lainnya Devi dan kakanya Lia berada dibawah kamar hotel, sempat diterjang gelombang air.
“Saat diterjang ombak Depi sempat menahan pintu hotel dan Lia terkena serpihan kaca hingga mengalami luka sobek pada kaki sebelah kiri dan harus mendapatkan 15 jaitan.
“Setelah surut kemudian semua berpencar untuk menyelematkan keluarga,”kata Boip.
“Lalu saya bersama Devi dihotel berdua menjaga barang-barang, keluarga lainnya ke tempat aman. Tetapi saya tidak tahu mereka kemana, ternyata ada kabar mereka diwarung dan kondisi warung rusak. Alhamdulillah semua selamat,”tambahnya.
Masih kata Boip, saat kejadian klakson mobil dijalan berbunyi bersautan. Setelah dua jam mengumpulkan barang dan mendata keluarga, langsung bersiap pulang ke Bogor.
“Sebelum ke Bogor mengantar Lia ke klinik untuk mendapatkan perawatan kaki yanh terkena pecahan kaca. Pulang ke Bogor hanya dengan mobil carry dan jazz sementara mobil inova rusak tidak bisa jalan di parkiran hotel. Di hotel saya juga banyak orang asal Bogor lainnya,”katanya.
Sebelum bencana tsunami melanda kawasan pantai Anyer, Pandeglang Banten, Jawa Barat. Keluarga berjumlah 15 orang itu berangkat dari Bogor menuju Pantai Anyer, dengan menggunakan tiga mobil, Inova, jazz dan mobil bak carry, untuk tujuan liburan.
Hingga Senin (24/12/18) sore, dihari kedua pasca terjangan tsunami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 373 orang meninggal dunia, 1459 luka luka, dan 128 orang hilang.
Reporter: Erry Novriansyah
No comment