BOGORCHANNEL.ID– Calon Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin memulai kampanye politik dengan blusukan ke pemukiman warga yang ada di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (26/09/24).
Di sana, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor itu menyapa warga dan juga menyampaikan visi misi dirinya yang maju sebagai calon wakil walikota Bogor bersama Dedie Rachim salaku calon walikotanya. Selain itu, Ia juga memborong produk UMKM buatan warga Ciparigi dan juga membagikan susu yang memang rutin dilakukan olehnya.
Kang JM sapaan Jenal Mutaqin juga berkesempatan menjenguk warga yang tengah berbaring sakit, disitu lah lalu beragam masalah sosial yang tengah dirasakan oleh masyarakat pun terungkap, salah satunya soal BPJS dan juga banyaknya rumah yang tidak layak huni.
“Saat kampanye blusukan, ya saya mendapati sejumlah rumah warga yang dalam kondisi tidak layak huni, dan pihaknya menyampaikan bahwa pasangan Dedie-Jenal kedepan bukan cuma fokus terhadap perbaikan RTLH, tetapi memiliki program Bedah Rumah.
“Ya kita punya wacana, gagasan untuk menjalankan program bedah rumah. Artinya, kalau RTLH itu kan sifatnya hanya memperbaiki beberapa bagian yang rusak. Nah kalau bedah rumah, ketika rumah yang diajukan itu sesuai verifikasi maka rumah tersebut akan kita bedah secara total, jadi bukan hanya dilihat bagian yang rusaknya saji tetapi diperbaiki secara total. Anggarannya dimana? Ya, kami yakin PAD dan APBD kita bisa merealisasikan program tersebut,” tandas mantan wakil Ketua DPRD Kota Bogor itu.
Kampanye di Ciparigi, Jenal mengatakan, ada sekitar 6 RW yang disambanginya. Di beberapa lokasi dirinya menyampaikan visi misi dan lain-lain. Ia menyusuri dari satu wilayah ke wilayah yang lain, dan sepanjang perjalanan banyak sekali aspirasi warga yang disampaikan langsung dirinya.
“Tadi ada beberapa warga yang sakit, yang kemudian saya langsung ajak untuk berobat ke rumah sakit. Meski sudah menawarkan untuk berobat ke rumah sakit menggunakan ambulan yang sudah disiapkan secara gratis, namun ada saja warga yang tidak berkenan karena takut bayar. Kemudian, ada juga yang bersedia di bawa ke rumah sakit, tapi mereka mempertimbangkan kalau di bawa ke rumah sakit siapa yang akan menjaganya, mengingat yang bersangkutan hanya tinggal bersama anaknya, sehingga jika harus dibawa dan dirawat di rumah sakit, maka anaknya yang selama ini bekerja untuk menafkahi ibunya tersebut, dikhawatirkan tidak ada penghasilan,”kata Jenal.
Sebagai solusinya, sambung Jenal, akan memberikan bantuan obat-obatan, agar kondisi kesehatannya membaik.
“Tadi ada warga lain juga yang sedang sakit, tapi belum punya BPJS PBI, saya langsung menggerakkan tim untuk menghubungi pengurus RT/RW setempat untuk segera dibuatkan BPJS. InsyaAllah besok lusa sudah selesai,”tutup Jenal. (*)