B-CHANNEL, KOTA BOGOR – Keberhasilan pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang sukses menguasai 51 persen saham Freeport melalui PT Inalum, mendapat apresiasi berbagai pihak. Salahsatunya anggota Komisi VII DPR RI, Joko Purwanto. Joko mengapresiasi keberhasilan pemerintah atas kembalinya Freeport kepangkuan Ibu Pertiwi.
Joko mengungkapkan, sebagai bagian bangsa Indonesia, dirinya merasa bangga khususnya dari Komisi VII DPR-RI perlu mengapresiasi terhadap kebersamaan kerja bareng baik DPR-RI atau pemerintah yang kemudian bisa merealisasi, mengangkat marwah, harkat dari pada keberadaan Indonesia dimata Internasional, dimana saat ini pemerintah dibawah Presiden Joko Widodo bisa melakukan divestasi 51 persen saham kepemilikan di Freeport.
“Insyaallah kedepan secara prosesing kita memungkinkan untuk menunjukkan bahwa Indonesia atau kader kader muda indonesia mampu mengolah sumber energi yang tersedia di Republiknya, tidak punya bergantung yang besar kepada negara lain, oleh karena itu kemandirian ini patut kita dengungkan terus, supaya freeport bisa menjadi pintu masuk kepada tambang energi lain yang memunginkan agar bisa kita ambil alih,”katanya.
Joko di Komisi VII yang konsen pada bidang Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi dan Lingkungan Hidup ini menuturkan, secara kasat mata ini bisa menunjukkan keseriusan kinerja pemerintah Jokowi sangat memungkinkan, karena bukan tidak mungkin pemerintah sebelumnya sudah mencoba memproses tapi pada kenyataannya titik klimaksnya itu ada di kepemimpinan pak Jokowi.
“Jadi ini menunjukkan konsistensi kebersamaan kerja yang sudah dilakukan itu benar-benar dihargai oleh pak Jokowi yang kemudian diselesaikan oleh beliau, sehingga apa yang di cita-citakan oleh Bangsa dan Negara ini alhamdulilah di tahun kepemimpinan beliau bisa berbuah hasil yang baik,”ungkapnya.
Dimana, menunjukan esksistensi kemandirian bangsa bisa ditunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengolah sumber tambangnya sendiri. Kita patut mengapresiasi perjuangan Jokowi.
Lanjut Joko, secara prinsip masih banyak lahan lain seperti minyak dan gas yang masih memungkinkan terlepas dari pertambangan-pertambangan, memang pertambangan itu mau tidak mau, kita harus juga menghargai dari pada ikatan kontrak yang sudah berjalan. Tetapi juga banyak sumber energi seperti Blok
Mahakam yang memungkinkan untuk kita segera mempersiapkan diri seandainya masa kontrak minyak asing ataupun kontraktor asing selesai yang kemudian bisa di ambil alih.
“Kita semua berharap bahwa sumber sumber kekayaan yang ada ini semuanya kembali kepada Ibu Pertiwi, sehingga Indonesia menjadi negara yang maju dan mandiri dengan kekuatan sumber kekayaan yang ada diseluruh tanah air Indonesia ini,” pungkas Joko. (*)
No comment